• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Subak Dlod Getakan Teserang Penyakit Tungro

    Senin, 13 Juni 2022, Juni 13, 2022 WIB Last Updated 2022-06-13T12:01:01Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Media DNN - Bali | Malang nian dialami para Petani Subak Dlod Getakan, Banjarangkan, Klungkung. Dimana para petani setempat  melaporkan padi petani yang diserang penyakit tungro dan blas. Luasanya masing-masing 1 hektar. Upaya pencegahan penyebaran penyakit dilakukan oleh Dinas Pertanian Klungkung.

    Terkait kejadian tersebut, Klian Subak Dlok Getakan Putu Yasa menjelaskan , luasan lahan pertanian warga yang terkena penyakit tungro sekitar 1 hektar dan terkena penyakit blas sekitar 1 hektar. Sementara luasan lahan padi yang terancam terkena panyakit tungro dan blas total mencapai 18 hektar.

    "Kami sudah melapor ke Dinas Pertanian, upaya sementara melakukan penyemprotan untuk antisipasi penyakit tanaman tidak meluas," jelas  Klian Subak Dlok Getakan Putu Yasa prihatin.

    Sementara itu sebagai leading secctor Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida menjelaskan, upaya pencegahan meluasnya penyakit tanaman ini telah berbagai upaya dilakukan pihaknya.

    "Kami telah dampingi petani, untuk pengendalian organisme penganggu tanaman (OPT) di wilayah Subak Dlod Getakan. Ada laporan petani, padi warga disini diserang tungro dan blas," terang Ida Bagus Juanida tegas.

    Pihaknya juga telah membagikan obat pembasmi hama pada tanaman, sehingga serangan organisme penganggu tanaman tidak meluas.

    “Dalam persentase serangan 10 persen ke bawah, kami anggap itu bagian dari manajemen budidaya. Untuk serangan di Subak Dlod Getaman ini masih ringan, ini (pengendalian OPT) merangsang petani untuk secepat mungkin melakukan tindakan. Kebetulan kami di dinas bisa bantu obat, walaupun  sifatnya hanya perangsang,” pungkasnya.

    Ida Bagus Juanida menambahkan , jika tungro dan blas pasa padi ini lambat ditangani, bisa berakibat sangat fatal. Hal ini dapat mengakibatkan gagal panen dan tejadinya penurunan poduksi petani setempat,kilahnya. (tra).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini