masukkan script iklan disini
Media DNN - Medan Sumut |
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UINSU menggugat memblokir jalan dan bakar ban memprotes kenaikan harga BBM di depan gedung DPRD Sumut.
Saat melakukan aksi blokir jalan dan bakar ban, mahasiswa UINSU tampak duduk di tengah jalan sembari menyuarakan aspirasinya.
"Ada empat poin tuntutan kami, yang pertama tolak kenaikan harga BBM, yang kedua tarif listrik, yang ketiga RUU data pribadi secepatnya disahkan, dan yang keempat BLT dinaikkan," kata Rizki Dani Munthe, satu diantara mahasiswa UINSU yang melakukan aksi, Senin (12/9/2022).
Ia mengatakan, kenaikan BBM ditengah ekonomi masyarakat sedang anjok sejak pandemi Covid-19 bukanlah pilihan yang tepat.
"Karena kita sama-sama tahu Indonesia saat ini, dari bulan tiga sampai bulan sekarang itu hanya ada sekitar emam bulan, dimana Indonesia belum sepenuhnya pulih, tidak semua orang Indonesia memiliki ekonomi yang baik," sebutnya.
Rizki dan para mahasiswa lainnya mendesak agar aspirasi mereka didengarkan dan tuntutannya segera terlaksana.
Para mahasiswa ini pun mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran jika aspirasi mereka tidak didengarkan.
Kalau tidak diturunkan kami akan turun ke jalan lagi, supaya tuntutan kami sampaikan ke Pak Joko Widodo. Kami bakal demo yang lebih besar lagi, bahkan kami bisa sampai pusat untuk bertemu dengan bapak presiden kita," tegasnya.
Pantau awak media detiknusantaranews.com, di depan gedung DPRD Sumut para mahasiswa ini telah menyiapkan ban bekas untuk dibakar.
Setelah melakukan orasi nya di depan gedung DPRD Sumut, ratusan peserta aksi ini pun kemudian membakar ban bekas.
"Kalau tidak diturunkan kami akan turun ke jalan lagi, supaya tuntutan kami sampaikan ke Pak Joko Widodo. Kami bakal demo yang lebih besar lagi, bahkan kami bisa sampai pusat untuk bertemu dengan bapak presiden kita," tegasnya.
Suasana unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM oleh mahasiswa UINSU di depan gedung DPRD Sumut.
Namun, saat aksi pembakaran ban tersebut petugas yang telah bersiaga di lokasi langsung mencoba memadamkan api dengan menggunakan racun api.
Tak lama berselang, sejumlah anggota DPRD Sumut datang menemui peserta unjuk rasa.
Salah seorang anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Ibdul Rahim Siregar yang menemui mereka juga mengatakan menolak kenaikan harga BBM.
"Kita sudah jelas, bahwa bukan karena kenaikan BBM ini kita bersuara. Tetapi ketika di rapat-rapat Banggar kita sudah melakukan penolakan - penolakan," teriaknya melalui alat pengeras suara.
Intinya PKS dalam hal ini, menolak kenaikan BBM, dan meminta kepada presiden bapak Jokowi untuk membatalkan kenaikan BBM," tambahnya lagi.
Ia juga mengatakan, bahwa kenaikan BBM akan berimbas kepada kenaikan harga bahan sembako dan lainnya.
"Terkait dengan kenaikan listrik, tentunya secara logika kalau sudah BBM naik, maka semua sektor yang ada di negeri ini pasti naik," ujarnya.
Setelah ditemui oleh sejumlah anggota DPRD Sumut, para mahasiswa ini pun langsung membubarkan diri.(Jhon Sinaga)