masukkan script iklan disini
Media DNN - Bali | Sebanyak 51 Sekdes/Seklur se Kabupaten Jembrana dan 23 orang Tenaga Pendamping Profesional Kemendes Kabupaten Jembrana mengikuti bimbingan teknis pendataan dan pemutakhiran Data Desa/Kelurahan yang dibuka secara langsung oleh Bupati, I Nengah Tamba, Selasa (28/2), di Ruang Rapat Gedung Kesenian Ir.Soekarno
Ke-23 orang Tenaga Pendamping Profesional Kemendes ini ditugaskan di Kabupaten, kecamatan dan masing-masing Desa/Kelurahan di kabupaten Jembrana.
“Peserta bimtek hari ini selain sekretaris desa dan kelurahan, hadir juga para tenaga profesional pendamping desa dari kementerian desa sebanyak dua puluh tiga orang, empat orang bertugas di kabupaten dan sisanya sebagai pendamping di kecamatan dan kelurahan,” jelas
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, I Made Yasa.
Lanjut Made Yasa, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kabupaten Jembrana untuk membangun Pemerintah Desa dan Keluarahan menjadikan JSDDD sebagai basis data serta membantu pemerintah kabupaten dalam mengidentifikasi potensi yang di tingkat desa/kelurahan.
“Kepada teman-teman di pemerintahan desa supaya JSDDD ini menjadi acuan untuk menyusun program dan perencanaan di tingkat desa dan kelurahan,” ungkapnya.
Pihaknya berharap para Pendamping Desa dapat membantu Jembrana untuk mewujudkan 41 Desa Mandiri, ia mengatakan bahwa di Jembrana saat ini terdapat 32 desa yang sudah mendapatkan predikat Desa Mandiri, 8 Desa dengan Predikat Maju dan 1 Desa masih pada katagori Berkembang.
“Kita harapkan para pendamping desa ini dapat bekerja baik dalam rangka membantu jembrana mempercepat tercapainya empat puluh satu desa jembrana menjadi desa mandiri,” harapnya.
Sementara, Bupati Jembrana mengatakan Bimtek Konsolidasi Pendataan dan Pemutakhiran Data Desa/Kelurahan merupakan tindaklanjut program JSDDD (Jembrana Satu Data Dari Desa) satu program langkah maju Kabupaten Jembrana dalam pemutakhiran data sebagai sebuah inovasi yang telah diakui secara Nasional.
“Sudah setahun kita bekerja untuk mematangkan program Jembrana Satu Dara Dari Desa dengan hasil yang luar biasa, JSDDD telah diakui sebagai inovasi basis data di Kabupaten Jembrana dan dijadikan pilot projek nasional,” kata Bupati Tamba.
Lebih lanjut Bupati Tamba berharap Desa/Kelurahan menjadikan JSDDD sebagai basis data dalam menyusun program di tiap Desa/Keurahan dalam rangka mempercepat program prioritas di Kabupaten Jembrana.
“Saya harap Sekdes dan Seklur yang paling dekat dengan data ini, agar memanfaatkan JSDDD sebagai acuan pengambilan kebijakan penyusunan program di tingkat desa dalam rangka membantu untuk mempercepat program prioritas di Kabupaten Jembrana,” harap Bupati Tamba.
Karena itu pihaknya mengarahkan agar peserta mengikuti kegiatan Bimtek ini dengan sebaik-baiknya.
“Saya minta Bimtek ini diikuti dengan baik, ini untuk kelancaran pemetaan data, karena ilmu ini sangat penting sebagai pengembangan potensi diri dalam rangka mendukung kemajuan jembrana dari segala sektor,” tandasnya. (Adi/Hms/Red).