masukkan script iklan disini
Media DNN - Bali | Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri kegiatan ritual Metelu Bulan, Mapetik dan Matatah (potong gigi) secara massal Yayasan Giri Amertha Santhi. Rabu (1/3) di Jalan Nakula, Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo.
Ritual Metelu Bulan, Mapetik dan Matatah (potong gigi) secara massal tidak dipungut biaya alias gratis, diikuti sebanyak 53 pemedek dari Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan, ditutup atau dipuput oleh Sulinggih Ida Pandita Empu Nabe Rastra Prabu Wibawa Diwiya asal Griya Giri Anggrek Amerta Munduk Anggrek.
Bupati Tamba mengatakan mendukung penuh kegiatan umat hindu di Jembrana dalam rangka melestarikan tradisi leluhur hindu Bali, Matelu Bulan, Mapetik dan Matatah merupakan bagian dari Manusa Yadnya.
"Pemerintah selalu mendukung kegiatan adat di Jembrana dalam rangka melestarikan seni, adat, agama dan budaya, Tyang ingin sekali ada lebih banyak yayasan seperti ini di Jembrana, ini akan membantu meringankan umat kita," kata Bupati Tamba dalam sambutannya.
Dalam kegiatan itu I Nengah Tamba menyerahkan punia senilai Rp. 5 Juta kepada Ketua Yayasan Giri Amertha Santhi.
"Kegiatan ini sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa," ujar Tamba.
Lanjut, Pihaknya mengapreasi kegiatan yang dianggapnya sangat luar biasa, menurutnya yayasan sangat membantu masyarakat juga sekaligus membatu pemerintah daerah.
"Tityang Matur Suksma Ring Ida Empu, Pemerintah Daerah baru bisa melaksanakan kegiatan ngaben masal di kecamatan, napi sane keicen ida mangkin untuk masyarakat semoga dibalas, mogi-mogi Hyang Widi Wasa Ngicen kesehatan, kerahayuan lan rejeki kepada Ida Empu melalui doa masayarakat sami," kata Bupati Tamba.
Sementara, Ketua Yayasan Giri Amerta Santhi I Dewa Putu Eka Subita asal Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, mengatakan ini adalah kegiatan pertama Yayasan Giri Amertha Santhi yang baru saja berdiri pada tahun 2022.
"Pendirian Yayasan diprakarsai oleh Desa Adat Yehembang Kauh, Kegiatan ini adalah kegiatan pertama yang dilaksanakan semenjak Yayasan berdiri tahun 2022, yaitu upacara Matelu bulan, Mapetik dan Metatah secara Masal," katanya.
Pihaknya menjelaskan kegiatan tidak membenbankan biaya kepada para peserta, ada sebanyak 53 orang dari Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan yang mengikuti ritual Manusa Yadnya tersebut.
"Yang mengikuti upacara sebanyak 53 pemedek, mereka tidak dipungut biaya, namun peserta berinisiatif untuk menghaturkan punia kepada yayasan dengan besaran Rp. 200.000 dari masing-masing peserta, hal itu adalah kesepakatan dari para peserta sendiri, minimnya keikutsertaan karena kurangnya sosialisasi di masyarakat," tutupnya.
Selain Bupati Jembrana hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Jembrana, Camat Mendoyo dan Pengurus PHDI Kabupaten Jembrana.( Gusti/Hms/Red).