masukkan script iklan disini
Media DNN - Labuhanbatu, Sumut | Direktur Eksekutif Lentera Rakyat Institut Nelson B Manalu,ST meminta Bupati Labuhanbatu (Melalui Bawahannya) agar melakukan audit terhadap proyek Rehabilitasi Jembatan diruas jalan batu tunggal Padang Laut,di desa Aek Buru Selatan, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara yang menelan biaya Rp.1.632.000.000.
Pasalnya,meski anggaran Tahun 2022 telah berakhir namun jembatan penghubung Padang laut itu hingga kini belum dapat dirasakan masyarakat sekitar.
Padahal,jika jembatan penghubung itu jika telah dibayarkan 95 persen artinya jembatan itu sudah dapat dilalui masyarakat.
"Kenapa belum bisa di lalui jembatan itu? padahal pengerjaannya kan November 2022,ini sudah 2023, apakah akan dibiarkan seperti itu saja hingga warga yang melintas harus melalui Titi milik PT asda,"Kata Nelson Manalu saat diminta tanggapannya,Selasa (28/2/2023) pada Medan Pos.
Untuk itu, melalui bawahan Bupati kiranya dapat melakukan audit terhadap jembatan penghubung tersebut.Sebab jembatan itu langsung yang dinamakan bersentuhan dengan masyarakat sekitar ataupun pengendara.
"Pekerjaannya tidak ada lagi lalu apa yang ditunggu hingga jembatan itu belum bisa dilalui,kenapa bisa terlambat harusnya publik mengetahui apa penyebabnya,"Ujar Nelson.
Atas belum dioperasikannya jembatan itu,kita menilai masyarakat yang telah dirugikan atas lambatnya jembatan itu dioperasikan.
"Itukan akses utama masyarakat harusnya lebih diutamakan,"Sebut Nelson.
Sementara itu Bupati Labuhanbatu dr.H.Erik Adtrada Ritonga,MKM diminta tanggapannya menyarankan agar melakukan konfirmasi kepada kadis PUPR.
"Lebih jelasnya ditanyakan ke dinas terkait,"jawabnya melalui pesan Watspanya.
Diberitakan sebelumnya,pembangunan Rehabilitasi Jembatan diruas jalan batu tunggal Padang Laut,di desa Aek Buru Selatan, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara yang menelan biaya Rp.1.632.000.000 yang disedot dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Labuhanbatu pada Tahun 2022 belum bisa dinikmati masyarakat.
Karena proyek jembatan yang dikerjakan CV Tri Jaya Sakti hingga kini belum terlihat selesai.Bahkan diproyek tersebut belum terlihat adanya pembersian untuk dilalui pengendara yang ingin melintas.
"Belum bisa juga dilalui pengendara jembatan itu,kami pun tidak mengetahui kenapa belum bisa dilalui,padahal para pekerja jembatan itu sudah tidak terlihat bekerja lagi,"Kata Ipan Warga setempat saat di Wawancarai Medan Pos,Selasa (28/2/2023) sekitar pukul 13.30 Wib.
Katanya,dengan tidak bisa dilalui jembatan itu para pengendara sangat kecewa atas belum siapnya dilalui jembatan penghubung itu,karena para pekerja dan anak sekolah setiap harinya lalu lalang menggunakan jembatan Padang laut tersebut.
"Bersyukur lah kita dengan adanya jembatan yang dibangun PT Asda untuk penghubung setiap harinya.Jika tidak akses mana lagi yang akan digunakan masyarakat.Kalau dibilang kecewa ya pasti kecewa dengan pembagunan jembatan itu, padahal dananya begitu cukup begitu fantastis,"Bilang Ipan.
Ditambahkannya,dalam pembagunan jembatan Padang laut ini mudah-mudahan pembagunannya lebih berkualitas dari sebelumnya.Karena saat pembagunan jembatan itu sudah pernah diterpa banjir hingga menyebabkan jembatan pondasi itu hancur.
"Kalau kita sebagai masyarakat pasti lah meminta agar jembatan itu bertahan lama,karena itu terbilang jembatan penghubung dari desa kekota ataupun sebaliknya,"Sebut Ipan.
Kepala dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Labuhanbatu Ir.M Safrin,M.Si belum berhasil dikonfirmasi Medan Pos.Pesan yang dikirim hingga kini belum membalas.Kemudian meski ponselnya keadaan aktif beliau belum bersedia menjawab. (Julip ependi).