• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    GSC Merawat Keberagaman Budaya Dengan Masyarakat Krajan, Gatak.

    Minggu, 17 Desember 2023, Desember 17, 2023 WIB Last Updated 2023-12-17T09:48:48Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Jawa Tengah | Krajan Art Festival 2023 dengan judul Merawat Keragaman Budaya sukses digelar, event tersebut tidak lain bertujuan untuk menggali potensi desa, merawat atau nguri uri budaya lokal serta menjaga kearifan lokal. Event yang digelar Sabtu, 16 Desember 2023 Pkl. 08.00 WIB – 23.30 WIB di Gd. Ijo, Ds. Krajan, Kec. Gatak, Kab. Sukoharjo

    Oleh Ganerasi Seni Callista (GSC) yang Dinahkodai Yoyok Eko seorang Tokoh Muda dan penggiat sosial budaya di Kabupaten Sukoharjo menampilkan beberapa seni tradisi, diantaranya Gladen Jemparingan, Senam Lansia, Reog , Hadroh serta acara inti yaitu Tayub.

    Desa Krajan ini menarik untuk dikembangkan dalam wisata desa, lokasi yang berbatasan dengan Solo, mempunyai hamparan sawah luas, dan yang paling menarik disini ada pertanian tembakau serta bangunan kuno bekas belanda yang dulu menjadi rumah dinas kepala desa.




    Disamping itu, krajan tempat pengrajin busana jawa, warangka keris, blangkon, bahkan setiap pengrajin disebutnya pak blangkon. Contohnya Pak Harjanto atau Pak Blangkon, tapi ada lagi namanya Pak Blangkon dan ternyata dengan orang yang berbeda," ucap Yoyok Eko saat ditemui awak media. 

    Menurutnya, tayub mempunyai filosofi ditata ben guyup, artinya diatur biar rukun (bukan berarti sekarang tidak rukun) masyarakat Krajan rukun damai, adem ayem, namun agar semakin kompak untuk membangun desanya khususnya dalam menggali potensi desa.

    Yang istimewa tayub pada malam hari ini para penari/penjoget disugui minuman jamu gendong, yang dulu tayub identik sambil minum tuak/miras, tapi malam ini minumnya jamu gendong, agar badan tetap sehat.

    Awak sehat tanpo obat, awak lemu ngombene jamu (badan sehat tanpa obat, badan gemuk minumnya jamu). Kita memberikan edukasi pada masyarakat agar membudayakan minum jamu gendong. apalagi beberapa hari yang lalu jamu gendong di tetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh UNESCO.

    Jamu sebagai Representative List Of The Intengible Culture Haritage Of Humanity, sekaligus memperkenalkan pada Nasional bahwa Kabupaten Sukoharjo kota jamu, penghasil jamu dibuktikan ada pasar jamu di nguter, cafe jamu, dan berdiri kokoh puluhan tahun  patung jamu dibulakrejo.


    Ini bentuk promosi kita, salah satunya memberi kontribusi pada Kabupaten Sukoharjo. Berbanggalah menjadi warga dan bagian dari Sukoharjo, jangan apa yang diberikan Sukoharjo pada kita, namun apa yang kita berikan pada Sukoharjo. Saya ucapkan kepada Kepala Desa Krajan Pak Sarjono beserta perangkat desa, masyarakat desa Krajan ,  harapan kami event yang digelar Garasi Seni Callista ini akan berkelanjutan kedepannya. Dan semoga saja Garasi Seni Callista salah satu diantar pmbangun ekosistem desa wisata Kabupaten Sukoharjo. Tutup Yoyok Eko Tokoh Muda & pegiat Sosial Budaya.

    Dalam event tersebut dihadiri Forkompimcam Gatak, Camat Gatak beserta muspika, Kapolsek Gatak, Danramil Gatak, Kepala Desa Se Kecamatan Gatak serta masyarakat Krajan pada khususnya dan Masyarakat Krajan pada umumnya. pungkas yoyok Eko. ( red /kabul)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini