masukkan script iklan disini
Media DNN - Gunungkidul, DIY | Masyarakat di Gunungkidul dikejutkan dengan kontroversi di sekitar proyek pembangunan talud di Jalan Baron, Kalurahan Kemiri, Tanjungsari. Proyek tersebut yang menggunakan anggaran pemerintah terlihat dikerjakan dengan cepat dan terkesan asal-asalan karena adanya desakan waktu, Jumat ( 15/12/2023 )
Dalam pengamatannya, proses cepat ini telah menimbulkan dampak yang merugikan, terutama dari segi estetika. Tampak tumpukan batu yang tersusun menjadi talud, termasuk penggunaan limbah batu dari proyek sebelumnya, menjadi sorotan.
Supri, seorang pekerja dalam proyek ini, mengungkapkan, "Kalau kurang ya kita pakai batu bekas ini mas." Pengakuan ini membuka mata terhadap praktik penggunaan bahan bekas yang mungkin mengorbankan kualitas hasil akhir.
Namun, ketidakjelasan proyek semakin mencuat ketika di sepanjang lokasi tidak terdapat papan informasi. Tanpa papan nama proyek, proyek ini menjadi seperti proyek siluman yang sulit diakses informasinya oleh masyarakat.
Pentingnya papan nama proyek sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) menjadi sorotan. Masyarakat berhak mengetahui informasi mengenai jenis kegiatan, besarnya anggaran, sumber anggaran, nama kontraktor, tenggat waktu pelaksanaan, dan perawatan.
Namun, ketika ditanya mengenai papan nama proyek, pekerja hanya menjawab, "Soal itu (papan nama proyek), kami benar tidak tahu." Bahkan, ketika ditanya mengenai kontraktor yang bertanggung jawab, mereka mengaku tidak memiliki informasi pasti.
"Saya hanya pekerja, kayaknya pemborongnya Bejo Lumintu," tegas seorang pekerja.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi DIY belum memberikan konfirmasi terkait kontroversi proyek ini, meninggalkan masyarakat dengan banyak pertanyaan tanpa jawaban.
( Ctr Bayu )
