masukkan script iklan disini
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan sebagai bagian dari program tahunan DKP untuk memelihara populasi ikan lokal dan mengatasi masalah ikan invasif dan predator yang merusak ekosistem lokal, Rabu (24/042024).
Wahid Supriyadi mengungkapkan bahwa setiap tahun DKP terus melakukan penebaran benih ikan di perairan umum darat guna menjaga keseimbangan ekosistem. Meskipun demikian, keterbatasan anggaran menjadi hambatan dalam melaksanakan penebaran secara besar-besaran. Untuk tahun ini, DKP mengalokasikan anggaran sebesar Rp6,9 juta untuk menyebar benih ikan di empat lokasi, dengan masing-masing lokasi menerima sebanyak 5.000 ekor benih ikan.
Wahid juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap perairan baik darat maupun laut guna mencegah penangkapan ikan secara ilegal yang merusak ekosistem. DKP aktif menggencarkan program pengawasan perairan umum darat melalui pembinaan kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas). Aturan penangkapan ikan di perairan umum darat juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 36/2023.
Selain menjaga ekosistem lokal, penebaran ikan juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. DKP mengadakan kegiatan lomba memancing saat ikan telah layak dikonsumsi, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil tangkapan langsung dan juga membantu menangani masalah stunting dengan meningkatkan konsumsi ikan yang kaya akan protein.
Melalui langkah-langkah ini, DKP Gunungkidul berharap dapat membantu menurunkan angka stunting di masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem perairan umum darat. Program ini juga menjadi bukti komitmen DKP dalam memelihara keberagaman hayati lokal dan mengembangkan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.
Usulan mengenai penyebaran ikan di perairan umum darat merupakan bagian integral dari program tahunan DKP Gunungkidul untuk menjaga kelangsungan ekosistem di wilayah tersebut. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan populasi ikan lokal yang seringkali terganggu oleh kehadiran ikan invasif dan predator, serta untuk mengatasi praktik penangkapan ikan ilegal yang merusak ekosistem.
Pemilihan lokasi penyebaran benih ikan didasarkan pada usulan dan pemantauan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) yang secara rutin memantau kondisi ekosistem perairan. Selain itu, pihak DKP juga menerima proposal dari kelompok pembudidaya ikan di wilayah tersebut, yang kemudian direalisasikan melalui penebaran benih ikan.
Ada dua pola yang diterapkan dalam program ini. Bidang perikanan tangkap fokus pada penebaran benih ikan, sementara bidang perikanan lainnya memberikan paket lebih lengkap yang mencakup pelatihan budidaya ikan, persiapan, dan pemeliharaan benih hingga ikan layak konsumsi. Setelah ikan layak konsumsi, kegiatan memancing atau pengurasan dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menikmati hasil tangkapan langsung.
Selain memberikan manfaat ekonomi, program ini juga berperan dalam meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat sekitar, yang pada gilirannya dapat membantu menangani masalah stunting dengan memberikan sumber protein gizi yang penting bagi pertumbuhan anak-anak.
Adanya partisipasi aktif dari masyarakat, kelompok pengawas, dan pemerintah setempat menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan ekosistem perairan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
( Bayu )
