masukkan script iklan disini
Media DNN - Jatim | Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April menjadi momentum pengingat sekaligus refleksi bagaimana sosok perempuan sejatinya memiliki signifikansi melalui berbagai peran yang diemban. Tidak terkecuali pada bidang kepemimpinan di ranah publik.
Sejarah mencatat, banyak tokoh perempuan dengan karakter leadership yang mereka miliki, mampu memberikan dampak. Tidak hanya bagi orang sekitar atau sesama mereka, melainkan juga masyarakat, bangsa, dan bahkan secara global.
Pj Wali kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro pun mengakui hal tersebut. Pihaknya menyebut keberadaan sejumlah Kepala Perangkat Daerah perempuan dalam jajarannya bahkan memegang kunci keberhasilan pelayanan di Kota Mojokerto.
“Ada empat kepala dinas perempuan di Pemkot Mojokerto. Beliau-beliau ini punya andil besar di sektor layanan publik, mulai dari perekonomian dan perdagangan, kesehatan, pemberdayaan pemuda, pariwisata, digitalisasi, dan informasi publik,” ujar Ali Kuncoro.
Mengutip laman Pemerintah Kota Mojokerto (22/4/2024), keempat sosok yang dimaksud adalah Kepala Diskopukmperindag (Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan) Ani Wijaya, Kepala Dinkes PPKB (Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana) dr. Farida Mariana, Kepala Disporapar (Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata) Rachmi Wijayanti, serta Kepala Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) Santi Ratnaning Tias.
“Tidak dipungkiri, banyak capaian dan prestasi dari Kota Mojokerto itu juga berkat tangan dingin mereka dalam menggawangi dinas masing-masing. Saya tidak bisa memastikan setiap ASN dan Non ASN di Pemkot betul-betul bersinergi, untuk mencapai goal yang ada. Melainkan mereka, para Kadis,” ungkap sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.
Misalnya, Pemkot Mojokerto berupaya untuk menjaga harga pangan pokok agar tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat dengan rutin menggelar operasi pasar dan pasar murah. Lalu, meningkatkan geliat UMKM melalui berbagai jenis pelatihan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi. Sejumlah program tersebut telah berhasil dilakukan oleh Diskopukmperindag di bawah kepemimpinan Ani Wijaya.
Berikutnya, sebagai dinas leading sector penurunan stunting Kota Mojokerto, di tangan dr Farida, Dinkes PPKB telah menginisiasi berbagai upaya, sehingga prevalensi stunting di Kota Mojokerto menjadi yang terendah di Jatim. Tercatat, berdasarkan data Dinkes PPKB, pada bulan Maret tahun ini, prevalensi stunting telah berada di 1,96 persen.
Sementara, dalam upaya mewadahi dan mendorong baragam potensi generasi muda, Pemkot melalui Disporapar, merealisasikannya melalui banyak program. Seperti, dengan memberikan alokasi dana untuk pelatihan atlet-atlet muda, menggelar ajang Gus dan Yuk Kota Mojokerto, serta menyalurkan beasiswa, bagi mahasiswa warga Kota Mojokerto yang berprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik.
Tidak ketinggalan, kebutuhan internet se-pemkot dan ratusan titik wifi gratis di lingkungan warga. Kemudian layanan kegawatdaruratan Call Center 112 dan 8 kanal Sapa Mas PJ, media warga menyampaikan berbagai persoalan terkait pelayanan publik. Sejumlah program tersebut menjadi tanggung jawab Diskominfo yang digawangi oleh Kadis Santi Ratnaning Tias.
“Kami ingin menunjukkan Pemkot Mojokerto telah memberikan ruang bagi perempuan untuk turut ambil peran dan berkontribusi. Selain itu saya harapkan keberadaan sosok-sosok tadi, bisa menjadi inspirasi bagi perempuan generasi penerus di Kota Mojokerto agar tidak ragu untuk bermimpi dan memberikan dampak lebih luas, lewat berbagai peran yang diinginkan,” pungkas Mas Pj. (Asep)