masukkan script iklan disini
WTIDcamp yang diinisiasi oleh Women in Tourism Indonesia, telah dilaksanakan sebanyak dua kali sebelumnya dengan sukses. Sebanyak 130 pemuda dari berbagai daerah di Indonesia telah mengikuti program ini secara online, dan kini acara ketiga diadakan secara langsung di Yogyakarta.
Co-Founder Women in Tourism Indonesia, Monica, menyatakan bahwa WTIDcamp kali ini menargetkan pemuda yang belum memiliki motivasi tinggi untuk memimpin komunitas. “Pelatihan ini dirancang untuk membantu para peserta mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang efektif dan meningkatkan keyakinan diri mereka,” ujar Monica.
Pelatihan ini mencakup berbagai keterampilan kepemimpinan esensial, strategi mengelola diri, memotivasi tim, pengambilan keputusan, dan mengatasi tantangan dengan percaya diri. “Tujuan kami adalah membentuk pemimpin yang kuat dan mampu membawa perubahan positif dalam komunitas mereka,” tambahnya.
Agus Joko Mulyono, Lurah Sosromenduran, menjelaskan bahwa kampung wisata ini berada di sekitar Malioboro, bagian dari sumbu filosofi yang merupakan warisan budaya dunia. Tantangan yang dihadapi termasuk masalah sosial dan partisipasi masyarakat yang rendah, serta kondisi lingkungan yang kumuh.
Namun, melalui konsep "Emas Terpendam dalam Landscape Kampung," berbagai inisiatif telah dilakukan untuk mengembangkan destinasi wisata. “Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Women in Tourism Indonesia untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata,” jelas Agus Joko Mulyono.
Kerjasama ini juga merupakan bagian dari upaya mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan perekonomian warga. “Program ini gratis. Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi investasi yang luar biasa dalam mendidik dan memotivasi generasi muda,” kata Monica.
Pada akhirnya, program ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin muda yang mampu membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi komunitas mereka, menjadikan Kampung Wisata Sosromenduran sebagai contoh keberhasilan pengelolaan desa wisata.
( Bayu )