• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pemuda Desa Sawahan, Ponjong Gunungkidul Kembangkan Jaringan Komunikasi Radio Mandiri

    Rabu, 22 Mei 2024, Mei 22, 2024 WIB Last Updated 2024-05-22T03:07:15Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY |
    Di desa Sawahan yang terletak di ujung timur Kabupaten Gunungkidul, DIY, sekelompok pemuda telah mengambil langkah inovatif untuk meningkatkan komunikasi di daerah mereka yang terpencil dan sulit dijangkau oleh jaringan seluler. Desa ini berada di Kapanewon Ponjong, berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan Kapanewon Semin di utara, yang terkenal dengan kondisi geografis pegunungan yang menantang.

    Pada Rabu (22/05/2024), Yaduri, salah satu penggerak kegiatan ini, menjelaskan kepada media bahwa inisiatif ini dipelopori oleh para pemuda dari Padukuhan Sendang yang terinspirasi oleh program-program pemerintah seperti KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) dan Jaga Warga. Mereka berinisiatif mengembangkan sistem komunikasi yang murah, mudah, cepat, dan akurat.

    "Sistem ini murah karena tidak memerlukan jaringan seluler, data, atau pulsa. Cepat karena informasi dapat langsung didengar oleh semua orang," ujar Yaduri.

    Para pemuda Sendang awalnya menggunakan handy talkie (HT) secara direct (perangkat ke perangkat). Namun, mereka menghadapi kesulitan dengan jarak dan halangan perbukitan. Untuk mengatasi kendala ini, mereka mendirikan Repeater Pancar Ulang (RPU) yang diberi nama RPU RASSA (Radio Sedulur Sawahan). Repeater ini berfungsi di frekuensi output 411.110 dan input 470.110.

    Niat awal dari pendirian RPU ini adalah untuk menjangkau seluruh wilayah Kalurahan Sawahan. Namun, dengan lokasi antena yang berada di puncak pegunungan Jambe Sendang 1, cakupan sinyal ternyata meluas hingga ke Kalurahan dan Kapanewon di sekitar Sawahan. Jangkauan terjauh ke arah barat mencapai Gunung Api Purba Nglanggeran di Patuk, sedangkan ke arah selatan mencapai Sumberwungu di Tepus, dan ke arah utara mencapai Semin perbatasan Gedangsari. Bahkan, sebagian besar wilayah Kalurahan Ponjong dan Umbulrejo juga terjangkau oleh RPU ini.


    Saat ini, beberapa padukuhan di Kalurahan Sawahan seperti Sendang 1, Sendang 2, Selonjono, Plarung, dan Tengger sudah aktif berkomunikasi dan bertukar informasi melalui RPU RASSA. Di luar wilayah kecamatan, RPU ini juga mampu menghubungkan komunikasi dengan daerah-daerah lain di sekitar Sawahan.

    Supardi, Kepala Dusun Sendang 2, menyambut baik inisiatif ini dan mendukung penuh, termasuk dalam pencarian dana dari personal. "Kami juga berkomunikasi dengan pemerintahan kalurahan. Kepala Desa Sawahan, Suwarto, sangat setuju karena HT bisa menjadi alat komunikasi paling cepat dalam situasi darurat seperti bencana atau untuk menyampaikan informasi penting lainnya," jelas Supardi.

    Dengan adanya RPU RASSA, diharapkan masyarakat Sawahan dan sekitarnya dapat saling bertukar informasi dan tetap terhubung meskipun berada di daerah terpencil. Para penggerak inisiatif ini berharap ada dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak untuk pengembangan RPU RASSA. Mereka juga berterima kasih kepada Ir. Larazus Arintoko, putra daerah Sawahan yang telah memberikan dukungan bahan dan memiliki perusahaan di luar kota.

    Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, para pemuda Sawahan telah menunjukkan bahwa keterbatasan akses tidak menjadi halangan untuk tetap terhubung dan saling berbagi informasi demi kemajuan desa mereka.

    Keberhasilan inisiatif ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak dan dukungan masyarakat setempat. Supardi, kepala dusun Sendang 2, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemuda, pemerintah desa, dan masyarakat dalam mengembangkan dan mempertahankan jaringan komunikasi ini.


    "RPU RASSA telah membuktikan bahwa dengan semangat kebersamaan dan inovasi, kita bisa mengatasi tantangan komunikasi di daerah terpencil. Kami sangat bersyukur atas dukungan yang kami terima, dan kami akan terus bekerja keras untuk memastikan jaringan ini berfungsi dengan baik dan melayani kebutuhan masyarakat," kata Supardi.

    "Kami berharap lebih banyak pihak yang tergerak untuk membantu. Kami juga membuka diri untuk pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi pemuda desa dalam hal teknologi komunikasi ini," tambah Yaduri. "Kami ingin RPU RASSA tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi sarana pendidikan dan pengembangan keterampilan bagi para pemuda."

    Suwarto, Kepala Desa Sawahan, juga memberikan pandangannya mengenai inisiatif ini. Menurutnya, keberadaan RPU RASSA sangat membantu pemerintah desa dalam menyebarkan informasi dengan cepat dan efisien. "Kami bisa memberikan informasi penting kepada warga dalam waktu singkat, terutama dalam keadaan darurat. Selain itu, komunikasi antarwarga juga menjadi lebih mudah dan lancar," ujarnya.

    Dengan adanya RPU RASSA, desa-desa di sekitar Sawahan diharapkan dapat terhubung lebih baik. Informasi mengenai kondisi lingkungan, pertanian, kesehatan, dan bahkan kegiatan sosial dapat disebarkan dengan lebih efektif. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas hidup warga dan memperkuat solidaritas antarwarga.

    Para pemuda desa juga berencana untuk mengadakan berbagai pelatihan terkait penggunaan HT dan pengoperasian RPU,
    Kita juga berkerjasama dengan teman-teman RAPI Gunungkidul di segala bidang,dari sharing alat dan ITnya agar semakin banyak warga yang bisa memanfaatkan fasilitas ini. Mereka juga berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat memberikan dukungan tambahan, baik dalam bentuk pelatihan maupun dana, untuk memperluas dan meningkatkan kualitas jaringan komunikasi ini.

    "Kami optimis bahwa RPU RASSA akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Sawahan dan sekitarnya. Dengan kerja sama dan dukungan semua pihak, kami yakin bisa mencapai tujuan tersebut," pungkas Yaduri.


    ( Bayu )
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini