masukkan script iklan disini
Acara ini, yang diadakan dari tanggal 5 hingga 6 Juni 2024, mengusung tema "Harmonisasi Sastra, Budaya, dan Komunikasi" dan menampilkan kolaborasi antara dosen, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UAD dengan Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi UAD serta Lembaga Seni Budaya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LSB PWM) DIY.
Salah satu acara puncaknya adalah peragaan busana yang menampilkan karya dari desainer lokal yang berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa UAD. Dalam sambutan pembukaannya, Dr. Ajar Pradika Ananta Tur, S.S., M.A., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum FSBK UAD, menyampaikan harapannya agar acara ini tidak hanya menjadi ajang peragaan busana, tetapi juga media untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui mode.
Peragaan busana ini dimeriahkan oleh 20 model yang membawakan koleksi dari lima brand sponsor: Paradise, Anggun, Fizana, Buccheri, dan Keewa. Paradise menampilkan motif batik unik dari Kalimantan, sementara Anggun membawa nuansa etnik modern.
Fizana menghadirkan busana muslim dan gamis dengan desain minimalis yang elegan, dan Buccheri memukau dengan sepatu streetwear yang funky. Para model, yang terdiri dari dosen prodi sastra inggris, sastra indonesia, dan ilmu komunikasi serta mahasiswa UAD, sukses membawakan koleksi-koleksi tersebut dengan penuh percaya diri dan elegan, mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton.
Acara ini tidak hanya sekadar peragaan busana, tetapi juga memberikan ruang bagi talenta muda untuk menampilkan karya mereka dan memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah yang lebih luas. Selain itu, acara ini juga memberikan pemahaman lebih jauh tentang perkembangan dunia mode serta peluang kreatif yang bisa dieksplorasi ke depannya.
Dengan kolaborasi yang kuat antara institusi akademis dan komunitas seni, Cultural Days FSBK dan BSA UAD berhasil menggelar ekspresi budaya dan kreativitas yang inspiratif, menjadikan mode sebagai sarana pelestarian budaya sekaligus wadah ekspresi artistik.
Selain peragaan busana, Cultural Days juga menampilkan berbagai kegiatan lain yang tak kalah menarik. Workshop tentang seni dan budaya, diskusi panel dengan pakar mode, dan pameran seni rupa turut meramaikan acara.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan wawasan lebih dalam tentang pentingnya melestarikan budaya melalui berbagai bentuk seni dan kreativitas.
Workshop seni yang diadakan mendapat antusiasme tinggi dari peserta, terutama dari kalangan mahasiswa. Diskusi panel dengan pakar mode membahas tren terkini dalam industri fashion serta tantangan dan peluang yang ada di masa depan.
Para peserta mendapatkan wawasan berharga tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi pada dunia mode sambil tetap menjaga nilai-nilai budaya lokal.Testimoni peserta berbagai tanggapan positif pun datang dari para peserta dan penonton.
Rini, salah satu mahasiswa yang menghadiri acara ini, mengungkapkan kegembiraannya, "Acara ini benar-benar membuka mata saya tentang betapa kayanya budaya Indonesia. Saya sangat terinspirasi untuk lebih mengeksplor.
( Bayu )