• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Tragis, Warga Padukuhan Bareng Nekat Mengakhiri Hidup Dengan Gantung Diri

    Selasa, 04 Juni 2024, Juni 04, 2024 WIB Last Updated 2024-06-04T11:28:24Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY | 
    Kabupaten Gunungkidul kembali diguncang oleh tragedi gantung diri. Seorang lelaki berinisial K (58), warga Padukuhan Bareng, Kalurahan Kemiri, Kapanewon Tanjungsari, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis pada Selasa pagi. Peristiwa ini menambah deretan kasus serupa yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

    Peristiwa memilukan ini pertama kali diketahui oleh tetangga korban sekitar pukul 08.30 WIB. Tetangga K, yang berniat membakar sampah di halaman belakang rumah, dikejutkan dengan pemandangan mengerikan K yang tergantung di pohon jati. Saksi mata tersebut segera memanggil keluarga korban dan tetangga sekitar untuk membantu.

    Kapolsek Tanjungsari, AKP Agus Fitriyatna SH, segera mengerahkan anggotanya untuk mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Saat kami tiba di TKP, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. K diketahui memiliki riwayat penyakit asma," ujar AKP Agus Fitriyatna SH.


    Menurut penuturan istri korban, malam sebelum kejadian, K sempat pamit sebanyak tiga kali, sesuatu yang dianggapnya tidak biasa. "Oh ini to pak, setelah semalam pamitan sebanyak 3 kali, ternyata pagi harinya K nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri," ungkap istri korban yang masih shock.

    Dari hasil pemeriksaan pihak Puskesmas Tanjungsari, korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri. Tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh K. "Diperkirakan kejadiannya terjadi setelah Salat Subuh," lanjut AKP Agus Fitriyatna SH.

    Kasus ini menambah daftar panjang tragedi serupa di Gunungkidul, yang kerap kali dipicu oleh berbagai tekanan dan masalah kesehatan. AKP Agus Fitriyatna SH menghimbau masyarakat untuk tidak cepat putus asa dan menghindari keputusan-keputusan pendek yang merugikan diri sendiri. "Kami berharap masyarakat bisa lebih terbuka dalam berbagi masalah dan mencari solusi. Jangan biarkan kesulitan menghimpit hingga tak ada lagi jalan keluar," imbau AKP Agus Fitriyatna SH.


    Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya dukungan psikologis dan perhatian dari keluarga dan lingkungan sekitar, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan atau sedang menghadapi tekanan hidup yang berat. Dukungan dan perhatian ini sangat penting untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.

    Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peka dan peduli terhadap keadaan orang-orang di sekitar kita. Dengan saling membantu dan memberikan dukungan, diharapkan dapat mencegah keputusan-keputusan tragis yang disebabkan oleh keputusasaan dan tekanan hidup.

    ( Bayu )
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini