masukkan script iklan disini
Media DNN - Bali | Bulan muharam yang biasa disebut Bulan Suro yang diyakini sebuah bulan yang sakral, dimana sejumlah warga masyarakat diberbagai daerah pada bulan suro mengadakan sejumlah kegiatan selamatan yang merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rejeki yang telah diterimanya, seperti halnya yang dilakukan oleh Pemdes Pengambengan saat ini.
Dan untuk menjaga ketertiban di kegiatan petik laut tersebut. Babinsa Koramil 1617-01/Negara Kopda Mashudi, Bersama Bhabinkamtibmas Bripka Eko Prasetyo, dan Pol prades I Gede Aryana, mengawal jalannya pelaksanaan kegiatan Carnaval Petik Laut dalam rangka Peringatan "Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah Tahun 2024, bertempat di Pertigaan Kantor Desa Pengambengan dan KUD PPN Pengambengan Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Sabtu (20/07/24).
Babinsa Pengambengan Kopda Mashudi menyampaikan bahwa, acara Carnaval ini dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharam 1446 H Hijriyah,
Kegiatan Carnaval yang diadakan Desa Pengambengan diikuti oleh 15 peserta dari 5 Banjar se-Desa pengam.
“Acara petik laut sendiri rutin dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas hasil laut yang didapat, Dengan harapan kedepannya hasil yang diperoleh lebih bagus lagi,” kata Kopda Mashudi.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sebagai aparat kewilayah sangat mendukung gelaran petik laut sebagai upaya dalam melestarikan adat masyarakat sebagai salah satu aset budaya daerah.
“Kehadiran kami tentunya untuk mengamankan jalannya acara sehingga kegiatan dalam rangka melestarikan budaya ini dapat berjalan dengan tertib, Lancar dan aman,”ujarnya.
Babinsa murah senyum ini juga menegaskan bahwa kegiatan seperti ritual dan lain- lain dalam petik laut di laksanakan guna menjaga kelestarian kebudayaan yang sudah ada semenjak mulai para leluhur terdahulu.
Tradisi masyarakat pesisir berupa petik laut harus tetap dilestarikan sebagai salah satu keberagaman budaya karena merupakan sebuah kearifan lokal yang sudah dilakukan turun temurun.
“Tentunya ada pesan moral yang bisa diambil dari kegiatan petik laut yakni rukun dan gotong royong bahu-membahu dikalangan warga masyarakat nelayan juga menambah eratnya hubungan silaturahim,”pungkasnya. (Pendim 1617/Jbr/Slmt).