• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    BPBD Gelar Apel Siaga Darurat Kekeringan 2024: Kabupaten Gunungkidul Bersiap Hadapi Musim Kering

    Senin, 15 Juli 2024, Juli 15, 2024 WIB Last Updated 2024-07-15T02:12:13Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY |
    Dalam rangka mengantisipasi bencana kekeringan yang berpotensi melanda wilayahnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mengadakan Apel Siaga Darurat Kekeringan Tahun 2024 di Alun-alun Wonosari, Senin pagi (15/7/2024). Acara ini dipimpin langsung oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, yang dalam amanatnya menekankan pentingnya langkah-langkah mitigasi yang efektif dan efisien untuk menghadapi ancaman kekeringan.

    "Sebagai salah satu wilayah dengan kerawanan bencana yang cukup tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul sangat rentan terhadap bencana kekeringan. Oleh karena itu, kami perlu melakukan upaya antisipasi yang tepat guna dan berdaya guna," ujar Sunaryanta dalam pidatonya. Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah telah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi, termasuk pemanfaatan sumber air secara efektif dan pembuatan resapan air.


    Bupati Sunaryanta juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana. "Keterlibatan dan peran aktif seluruh unsur masyarakat sangat penting untuk mewujudkan masyarakat Gunungkidul yang peka, tanggap, dan tangguh dalam menghadapi risiko bencana kekeringan ini," katanya.

    Dalam apel tersebut, Kepala BPBD Kabupaten Gunungkidul, Purwono, menyampaikan bahwa penanganan siaga bencana kekeringan tahun ini melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI-Polri, Tagana, dan Dinas Pertanian dalam upaya menjaga ketahanan pangan. "Status siaga bencana telah ditetapkan sejak 1 Juni hingga 31 Agustus. Kami telah menyiapkan 1000 tangki air untuk mengantisipasi kekeringan, dan hingga saat ini sudah terdistribusi 288 tangki ke lima Kapanewon, yaitu Panggang, Saptosari, Tepus, Girisubo, dan Rongkop," jelasnya.

    Purwono juga menyebut bahwa 13 dari 18 Kapanewon di Kabupaten Gunungkidul memiliki anggaran untuk dropping air bersih. "Kami memperkirakan persediaan air ini cukup hingga bulan Oktober. Jika kondisi masih seperti ini pada akhir Agustus, kami akan memperpanjang status siaga bencana," tambahnya.


    Selain itu, Purwono mengimbau masyarakat untuk bijak dalam penggunaan air, mematikan kran saat tidak digunakan, dan menghindari pembakaran yang tidak perlu untuk mencegah kebakaran lahan dan pemukiman selama musim kemarau. "Dalam masa kekeringan ini, ancaman kebakaran juga meningkat. Kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati," ujarnya.

    Apel ini juga dihadiri oleh Forkopimda, Bhabinkamtibmas, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, menunjukkan komitmen bersama dalam menghadapi musim kering dan memastikan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat serta pemerintah dalam penanggulangan bencana kekeringan di Kabupaten Gunungkidul.



    ( Bayu )



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini