masukkan script iklan disini
Media DNN - Jatim | Operasi Patuh Semeru 2024, yang dilaksanakan oleh jajaran Polda Jawa Timur dari tanggal 15 hingga 28 Juli 2024, telah berhasil menyelesaikan agendanya. Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, mengumumkan hasil operasi ini dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim pada Selasa, 30 Juli 2024, pukul 14.30 WIB.
Kombes Pol Komarudin menjelaskan bahwa Operasi Patuh Semeru 2024 bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengendara di wilayah Jawa Timur. Selain itu, operasi ini juga dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memahami secara spesifik pola lalu lintas di wilayah tersebut. Pertumbuhan kendaraan di Jawa Timur yang rata-rata meningkat hampir satu juta kendaraan per tahun menjadi perhatian utama, dengan total 25 juta kendaraan yang terdaftar pada tahun 2024.
Pelaksanaan operasi ini melibatkan berbagai pola kegiatan dengan fokus utama pada sosialisasi dan edukasi sebanyak 40%, pembagian kekuatan personil sebanyak 40%, dan penindakan terhadap pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi sebanyak 20%. Sebanyak 3.580 personel dikerahkan untuk melaksanakan operasi ini, dengan 354.300 kegiatan penindakan terhadap pelanggaran yang membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Selama Operasi Patuh Semeru 2024, tercatat penurunan signifikan dalam jumlah pelanggaran, yaitu dari 1.846.000 pelanggaran pada tahun 2023 menjadi 279.871 pelanggaran pada tahun 2024. Selain itu, jumlah kecelakaan lalu lintas juga menurun sebanyak 27%, dengan 662 kasus kecelakaan selama operasi, dibandingkan dengan tahun 2023. Jumlah korban meninggal dunia turun drastis sebanyak 67%, dengan hanya 18 orang meninggal dunia selama operasi tahun ini.
Kombes Pol Komarudin menyatakan bahwa hasil operasi ini menunjukkan adanya peningkatan dalam kepatuhan dan keselamatan berlalu lintas. Namun, masih banyak aspek yang perlu diperhatikan dan dievaluasi untuk perencanaan kegiatan ke depan. Masyarakat diharapkan dapat lebih sadar dan mengubah budaya berlalu lintas untuk mengurangi jumlah pelanggaran dan kecelakaan.
Operasi Patuh Semeru 2024 juga mencatat bahwa kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi di jalan kabupaten dan kota, bukan di jalan utama atau jalan nasional. Hal ini mengindikasikan perlunya kajian lebih lanjut mengenai kondisi jalan dan penambahan rambu lalu lintas di wilayah-wilayah tersebut.
Dengan adanya operasi ini, diharapkan sistem transportasi di Jawa Timur dapat lebih terkelola dengan baik, mengutamakan keselamatan, dan memberikan rasa aman bagi seluruh pengguna jalan. Kombes Pol Komarudin berharap tahun depan dapat mencapai hasil yang lebih baik dan terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepatuhan dalam berlalu lintas. (YL)