masukkan script iklan disini
Menurut penuturan Kapolsek Playen, AKP Sigit Teja Sukmana, insiden ini bermula dua hari sebelumnya, Rabu (17/07/2024). Wastin membakar limbah serbuk kayu di dekat kandangnya untuk memberikan kehangatan tambahan bagi hewan ternaknya di malam hari yang dingin. Langkah ini biasanya dilakukan secara rutin, dan Wastin selalu memastikan perapian tersebut dalam kondisi aman setiap kali ditinggalkan.
Namun, meskipun sudah dilakukan pengecekan berkala, nasib berkata lain. Pada hari Jumat (19/07/2024) sekitar pukul 13.20 WIB, keluarga Wastin melihat asap tebal mengepul dari sekitar kandang. Rasa panik segera menyelimuti mereka ketika melihat kobaran api yang mulai melalap bagian kandang.
Saksi mata yang panik segera meminta bantuan warga sekitar untuk memadamkan api dan menyelamatkan sapi yang ada di dalam kandang. "Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sambil menunggu kedatangan pihak pemadam kebakaran," ujar salah satu saksi mata.
Tak lama berselang, tim pemadam kebakaran tiba di lokasi dan dengan cepat bertindak untuk menjinakkan api. "Berkat kerjasama warga dan kecepatan tim damkar, api berhasil dijinakkan dalam waktu singkat," tambah AKP Sigit. Meskipun tidak ada korban jiwa, kebakaran ini menyebabkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp 10 juta.
Menanggapi insiden ini, AKP Sigit Teja Sukmana memberikan imbauan kepada masyarakat Kapanewon Playen agar lebih berhati-hati ketika membuat perapian di sekitar kandang. "Jika membuat api di sekitar kandang, pastikan jaraknya jauh dari stok pakan kering dan bahan-bahan mudah terbakar lainnya," tegasnya. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menjaga keselamatan dan keamanan lingkungan sekitar.
Dengan kejadian ini, semoga menjadi pelajaran bagi para peternak lainnya untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat agar insiden serupa tidak terjadi lagi.
( Bayu )