• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Penobatan Bubato dan Kawasan Wakolo Tamarlima

    Kamis, 25 Juli 2024, Juli 25, 2024 WIB Last Updated 2024-07-25T11:31:13Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Maluku | Penobatan kepala soa waemese lima mata rumah yang ada di Bumi Bupolo tersebar di dua kabupaten, buru Dan buru selatan, kegiatan ini berlangsung di Desa Balbalu, Kecamatan Fena Lisela, Kabupaten Buru, Maluku. Pada hari Sabtu 22 Juli 2024.

    Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Bupati Buru Syarif Hidayat, SE, Msi, Raja Petuanan lisela, forum komunikasi pimpinan daerah, sekretaris Daerah Kabupaten Buru, para pimpinan OPD di lingkup pemerintah daerah kabupaten Buru, Camat Wayapo, Camat Lisela dan air buaya, Dewan pimpinan cabang gerakan Angkatan muda kristen Indonesia, Pengurus angkatan muda Gereja protestan Maluku daerah Buru Utara, Berserta anggota DPRD terpilih 2024-2029 Michael batuwael S,hut dan Net Leslesi.


    Turut hadir juga yaitu Kepala Desa se-Kabupaten Buru, Tokoh adat dan kepala soa se-kabupaten Buru, Buru selatan.

    Dalam sambutannya Bupati Buru ia menyampaikan, atas nama pemerintah daerah Kabupaten Buru Saya menyambut baik dan mendukung semuanya di selenggarakannya acara ini, karena adat istiadat masih tegak dan di pegang teguh oleh masyarakat Kabupaten Buru, khususnya pada petuanan lisela  yang di kenal sebagai negeri beradat sehingga penobatan adat memberi inspirasi kemajuan kebudayaan khususnya di kabupaten buru.

    Dalam harapannya, ucap Bupati Buru, akan dapat menjadi wadah penyampaian Aspirasi, konsolidasi dalam merumuskan ide ide, dapat berperan aktif membangun hubungan yang sinergis dengan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program pembangunan, karena adat harus menjadi alat perekat hubungan kehidupan antar persaudaraan satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, adat perlu di jaga dan di lestarikan oleh anak cucu kita." pungkasnya.


    Sementara itu, sinopsis pranata adat lisela tangar telo, merupakan bentuk persekutuan adat petuanan lisela adalah ikatan persekutuan geonologis .

    Perlu diketahui bahwa, masyarakat adat atau penduduk asli pulau buru memiliki keterpaduan jiwa dan raga dalam kesatuan wilayah petuanan, yang kokoh dan utuh serta meyakini suatu keyakinan yang regili penyembahan kepada opo lastala, yang telah menciptakan alam semesta dan memberi makna.

    Selain itu, dalam penyelenggaraan kepemerintahan adat masyarakat lisela Bupolo selalu tunduk dan patuh pada sumpah dan janji para leluhur pewaris negeri bumi lalen fuka Bupolo, yang telah terpatri dalam jiwa, sumsum , darah serta kehidupan setiap insan masyarakat Bupolo.

    Adapun sistem pemerintahan adat petuanan lisela mencerminkan simbol simbol demokrasi dengan selalu mengedepankan musyawarah untuk mufakat dengan ciri khas kepribadian yang di pegang teguh secara turun temurun dan bersumber pada tata nilai budaya buru.

    Sedangkan jabatan porusi kepala soa kawasan adalah suatu jabatan pemerintah adat yang karismatik yang di warisi secara turun temurun dan di serahi mandat untuk menjaga melindungi dan mengayomi masyarakat adat serta melestarikan budaya dan pranata adat lisela Bupolo.

    Struktur pemerintahan adat lisela tangar telo adalah sebuah sistem pemerintahan yang terdiri dari Raja, Hinolong bubator pito, atau tujuh kepala soa oto sufen yang merupakan pintu masuk bumi lalen yang menepati wilayah pesisir.

    Sedangkan segetnatan rua seget fnabo dengan empat kepala soa menepati wilayah tengah sebelah timur kali waenibe dan segetnatan waili dengan empat kepala soa sebelah barat kali.

    Dan waenibe Matgulgul Rua Bumi lalen, atau dua matgulgul dataran rana, waemese memiliki empat soa di Rana bagian timur. Matgulgul nalbesi memiliki empat soa di dataran rana bagian barat. (Erwin Solissa)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini