masukkan script iklan disini
Media DNN - Jatim | Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, memimpin Apel Siaga Gabungan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2024 di Lapangan Desa Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (23/7/2024). Apel Siaga diikuti sekitar 800 personel dari berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, Polhut, BPBD, Tagana, dan MPA (Masyarakat Peduli Api).
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan simulasi penanggulangan dan pemadaman Karhutla, serta pemberian bantuan peralatan pemadam kebakaran oleh Pj Gubernur Jatim kepada MPA, yaitu berupa jetshooter, sepatu boot, gepyok, sarung tangan, kacamata dan topi.
Adhy menyampaikan arahan, pertama, menekankan kepada seluruh masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadinya Karhutla di Jawa Timur.
“Saya tekankan agar kita semua meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah konkrit dalam pengendalian Karhutla. Sebagai contohnya segera menetapkan status siaga darurat Karhutla, memastikan kesiapsiagaan personel, sarana dan prasarana,” ujarya.
Kedua, ia juga menyampaikan perlunya mengintensifkan kegiatan pengendalian Karhutla melalui berbagai kegiatan, di antaranya patroli pencegahan, penyuluhan, sosialisasi, dan kampanye.
Ketiga, melakukan pemantauan secara rutin terhadap deteksi dini Karhutla melalui aplikasi SiPongi dan mengamati prediksi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. Sehingga upaya pengendalian Karhutla bisa dilakukan secara cepat, tepat dan efektif.
Adhy juga menyampaikan bahwa Pemprov Jatim telah menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) nomor : 100.3.3.1/53/KPTS/013/2024 tanggal 30 Januari 2024 sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan pencegahan lebih dini dalam mengantisipasi terjadinya Karhutla.
“Kepgub tersebut mengenai perihal satuan tugas pengendali provinsi penanganan karhutla Provinsi Jawa Timur. Kepgub itu pula menjadi pedoman kita bersama dalam melaksanakan koordinasi dan monitoring serta evaluasi penanganan Karhutla di Jawa Timur,” terangnya.
Berdasarkan validasi perhitungan luas karhutla di Jawa Timur oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama periode 1 Januari-30 Juni 2024, tercatat seluas 360,79 hektare atau 0,03 persen dari luas kawasan hutan yang terbakar.
Oleh karena itu, Adhy berharap satuan tugas (Satgas) agar dapatnya bekerja secara maksimal, efektif dan efisien. Dengan melakukan upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara persuasif dengan melibatkan semua pihak.
“Kami minta kepada seluruh peserta apel serta tim satgas dalkarhutla agar tetap siaga dan memastikan peralatan untuk siap siaga setiap saat. Semoga tahun 2024 Jawa Timur bisa mengatasi dengan baik potensi ancaman Karhutla,” tuturnya.(Asep)