Sebanyak 400 ekor Tukik yang dilepas di kawasan Pantai Pekutatan mendapat apresiasi dari Bupati Tamba. Menurutnya, dengan adanya kegiatan pelepasan tukik ini sebagai bentuk pelestarian lingkungan dan menambah kesan positif bagi Jembrana.
"Saya sebagai Bupati sangat senang dan bahagia sekali, hari ini teman-teman pecinta dan pemerhati lingkungan khususnya pemerhati penyu sudah bisa membuat suatu kesan positif di Jembrana, Pelestarian penyu luar biasa, kita akan catatkan bahwa pemeliharaan penyu yang signifikan ada di Jembrana," ucapnya.
Lebih lanjut, Bupati Tamba menjelaskan, di Kabupaten Jembrana sudah ada 3 tempat pelestarian penyu, hal ini didukung dengan kondisi geografis Jembrana yang sesuai dengan habitat berkembangbiak bagi penyu.
"Ada tiga titik pelestarian penyu di Jembrana, di Pekutatan, Kurma Asih dan di Tuwed lagi persiapan, kalau penyu itu insting dan nalurinya yang kuat, kalau alamnya tidak bersahabat dia tidak akan datang. Itu membuktikan bahwa di Jembrana ini alamnya sungguh luar biasa,” imbuhnya.
Melalui acara tersebut, Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, dimanapun berada.
"Kadang kita tidak sadar, acara hari ini kita melepas tukik, tapi satu sisi kita membuat sampah yang berserakan disekitarnya. Untuk itu saya mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Ketua KPP Jagat Kerthi, I Komang Wikrama menjelaskan di penangkarannya terdapat ratusan sarang penyu dengan lebih dari 5.000 telur penyu yang diharapkan bisa menetas dan nantinya kembali ke laut lepas.
"Di penangkaran kita sudah tertanam 5.640 telur dan sampai hari ini sudah menetas 29 sarang dari 106 sarang yang ada" ucapnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jembrana dan seluruh masyarakat yang mendukung kegiatan pelepasliaran tukik dan berharap kolaborasi semua pihak untuk pelestarian penyu akan selalu terjalin.
"Saya mengucapkan terima kasih untuk kehadiran bapak bupati dan seluruh elemen masyarakat yang telah hadir pada acara ini,” pungkasnya. (Gusadi/hmsJ/Red).