masukkan script iklan disini
Waridi, salah satu warga yang terdampak, mengungkapkan kekecewaannya kepada awak media saat menunjukkan jalan yang sudah pecah-pecah meskipun baru selesai dibangun. “Senang, Mas, kami diperhatikan dan mendapat bantuan pemerintah. Tetapi tidak puas karena hasil pekerjaannya (jalan rabat beton) yang belum digunakan namun sudah pecah-pecah seperti ini,” ujarnya pada Jumat (23/08/2024) siang.
Hasil pantauan di lokasi mengungkap adanya beberapa titik kerusakan di jalan rabat beton tersebut, dengan pasir yang terangkat ke permukaan dan beberapa bagian yang sudah retak. Meskipun terlihat coretan pilok merah yang menandai area rusak, hal ini tidak mengurangi keresahan warga.
Proyek ini diketahui dikerjakan oleh CV Sumber Mulyo yang beralamat di Padukuhan Sumbermulyo, Kepek, Wonosari, dengan anggaran sebesar Rp175,4 juta. Sayangnya, proyek ini tidak hanya dikeluhkan di satu tempat. Wilayah lain di Padukuhan Kepek 1, Banyusoco, Playen, juga melaporkan kerusakan serupa pada proyek PSU yang dikerjakan oleh perusahaan yang sama.
Koordinator Gunungkidul Corruption Watch (GCW), Dadang Iskandar, dengan tegas mengecam kualitas pengerjaan proyek ini. Menurutnya, kerusakan yang terjadi di dua lokasi tersebut mengindikasikan adanya ketidaksesuaian dengan spesifikasi yang ditentukan. "Untuk proyek PSU di (Padukuhan Kepek 1) Banyusoco, Playen, itu sangat keterlaluan. Dari sosialisasi dan realisasi, ada sekitar 41 meter itu tidak digarap. Jika dirupiahkan, berapa kerugian negara yang ditimbulkan?" tegas Dadang.
Dadang mendesak DPUPESDM untuk melakukan penyelidikan mendalam terhadap proyek ini. "Belum masa pemeliharaan sudah rusak seperti itu berarti materialnya tidak sesuai spesifikasi. Bahaya itu!" ujarnya dengan nada geram. Ia meminta dinas terkait bertindak tegas dan mengusut tuntas dugaan kecurangan yang dilakukan oleh kontraktor yang terlibat. "Harus diusut tuntas! Dinas harus kroscek di lapangan. Lakukan penyelidikan. Dapat diduga oknum ini melakukan praktik korupsi jika seperti itu," tambahnya.
Kasus ini menambah panjang daftar proyek infrastruktur yang bermasalah di Gunungkidul, dan masyarakat menunggu tindakan tegas dari pihak berwenang untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
( Bayu )