masukkan script iklan disini
Seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang strategi pemasaran digital yang inovatif kepada para pelaku UMKM, guna memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke level internasional. Dra. Hj. Sofiatun Gudono, MSi., CPA, seorang pengusaha dan narasumber utama dalam seminar ini, menggarisbawahi pentingnya pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk dan kemasan. "Potensi UMKM di Gunungkidul sangat besar. Produk-produk mereka memiliki cita rasa yang enak, namun perlu perbaikan dalam hal packaging agar bisa bersaing di pasar nasional dan internasional," ujarnya.
Selain itu, Sofiatun juga menekankan pentingnya kontrol kualitas yang baik untuk menembus pasar ekspor. Ia menyarankan agar produk-produk UMKM Gunungkidul memenuhi standar yang ketat sehingga dapat dipasarkan melalui dinas koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, atau Kementerian Luar Negeri. "Ekspor produk UMKM bisa dilakukan melalui berbagai pameran dan business matching di luar negeri," tambahnya.
Benyamin Sudarmadi, S.H., MSi., seorang tokoh masyarakat dan pengusaha, juga menyampaikan pandangannya. Menurutnya, meskipun banyak pelaku UMKM di Gunungkidul masih pesimis untuk menembus pasar internasional, namun dengan strategi yang tepat, produk lokal dapat bersaing secara global. "Harapannya, pemerintah daerah bisa memberikan bantuan untuk pembuatan kemasan yang lebih baik agar produk kita bisa lebih kompetitif di pasar global," ujar Benyamin.
Tidak hanya berbicara tentang kemasan, Benyamin juga menyinggung soal perlunya pendampingan keuangan bagi UMKM. Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang takut mengambil pinjaman karena khawatir dengan risiko utang. "Padahal, dengan perencanaan yang baik, pinjaman bisa menjadi modal yang sangat berguna untuk mengembangkan usaha," jelasnya.
Seminar ini juga menghadirkan Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, yang menyoroti pentingnya adaptasi digital bagi UMKM. "Di era digital ini, UMKM perlu memanfaatkan teknologi seperti smartphone dan platform digital untuk memasarkan produk mereka. Revolusi digital membuka banyak peluang bagi pelaku usaha untuk berkembang," katanya.
Sementara itu, Kelik Yuniantoro, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, menegaskan bahwa digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM di daerah ini. "Dengan memanfaatkan platform digital, UMKM di Gunungkidul bisa lebih mudah menjangkau pasar yang lebih luas," ungkap Kelik.
Einz R. Ohndy, MBA., CPM (Asia), Pimpinan Cabang Bank BJB, menegaskan komitmen bank dalam mendukung pergerakan ekonomi daerah melalui sektor UMKM. "Bank BJB siap membantu permodalan dan pemberdayaan pelaku UMKM, termasuk memberikan edukasi mengenai pemasaran digital yang efektif," ujarnya.
Seminar ini menjadi langkah awal yang penting dalam menggerakkan UMKM Gunungkidul menuju pasar global. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan, diharapkan UMKM di Gunungkidul bisa terus berkembang dan berdaya saing di era digital ini.
( Bayu )