• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Fashion Show ‘Gunungkidul Cinta Batik’: Merangkai Exotisme Budaya Lokal Dalam Balutan Kreativitas Busana

    Minggu, 15 September 2024, September 15, 2024 WIB Last Updated 2024-09-15T07:48:18Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY |
    Dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul yang ke-193, pemerintah daerah setempat menyelenggarakan acara Fashion Show “Gunungkidul Cinta Batik” yang bertempat di Obyek Wisata Jungwok Blue Ocean, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo. Acara yang diadakan pada Sabtu (14/9/2024) ini mengusung tema “Exotisme Gunungkidul,” sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal serta pelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari program Dana Keistimewaan Yogyakarta Tahun Anggaran 2024, dengan tujuan untuk mengangkat nilai-nilai kebudayaan serta mendukung Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. Tak hanya sekadar perayaan budaya, acara ini juga membawa pesan untuk mendorong industri kreatif lokal, khususnya yang berkaitan dengan fashion dan batik, serta menggerakkan ekonomi kreatif di Kabupaten Gunungkidul.

    Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Tenaga Kerja (DPKUKMTK) Kabupaten Gunungkidul, Supartono, menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya dimaksudkan sebagai ajang pameran busana, melainkan juga sarana strategis untuk memperluas jaringan pemasaran bagi para pelaku industri kreatif, terutama yang bergerak di bidang batik dan fashion. Menurut Supartono, acara ini berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di sektor tersebut, sekaligus menjadi promosi wisata pantai yang menjadi salah satu daya tarik utama Kabupaten Gunungkidul.

    “Tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperluas jaringan pemasaran produk kreatif, meningkatkan kesejahteraan IKM di bidang fashion dan batik, serta mempromosikan pariwisata pantai di Kabupaten Gunungkidul,” jelas Supartono di sela-sela acara.


    Sebanyak 130 talent dari 18 kapanewon, termasuk perwakilan dari instansi vertikal, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Badan Usaha Milik Daerah (BDG), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Rumah Kreatif BUMN PLN, turut ambil bagian dalam acara ini. Mereka memamerkan 100 koleksi busana hasil karya desainer dan IKM batik dari berbagai daerah di Kabupaten Gunungkidul. Koleksi ini mencerminkan harmoni antara eksotisme budaya lokal dengan tren fashion kontemporer, menciptakan perpaduan yang unik dan menarik.

    Tak hanya itu, acara ini juga menampilkan 10 produk fashion yang merupakan hasil dari pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) fashion yang sebelumnya diadakan di Kalurahan Ngoro-oro dan Nglanggeran. Sebagai tambahan, 6 lembar kain batik hasil kejuaraan Lomba Desain Motif Batik 2024 turut dipamerkan, memperlihatkan kreativitas masyarakat Gunungkidul dalam menciptakan motif batik yang inovatif dan bernilai estetis tinggi.

    Supartono juga menyoroti adanya kegiatan pendukung lainnya, seperti pelatihan Bimtek fashion yang diadakan di Kalurahan Nglanggeran dan Ngoro-oro, Kapanewon Patuk. Lomba desain motif batik, pameran IKM batik beserta produk turunannya, dan program interaktif "Ayo Membatik" yang mengajak pengunjung untuk mempelajari proses pembuatan batik secara langsung, turut meramaikan acara ini. Dengan adanya 25 stand yang menjajakan produk fashion dari batik, acara ini menjadi ajang yang sangat potensial untuk memperluas akses pasar bagi para pelaku industri kreatif lokal.

    “Acara ini diharapkan dapat menjadi platform bagi para pelaku industri kreatif untuk menunjukkan karyanya dan memperluas jangkauan pasar, sekaligus memperkuat citra Gunungkidul sebagai daerah yang kaya akan budaya dan keindahan alam,” ungkap Supartono penuh optimisme.

    Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, dalam pidatonya menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya acara Fashion Show Gunungkidul Cinta Batik ini. Ia berharap bahwa acara tersebut dapat menjadi pemicu bagi munculnya berbagai inisiatif kreatif di Kabupaten Gunungkidul, baik dalam ranah seni, budaya, maupun pariwisata.


    "Kegiatan ini tidak hanya menjadi sebuah acara seremonial, namun lebih dari itu, merupakan bagian dari strategi promosi Gunungkidul sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga eksotisme budaya yang mendalam. Kita berharap dengan adanya acara seperti ini, ke depan Gunungkidul bisa semakin dikenal dengan kekayaan dan eksotismenya,” ujar Sunaryanta.

    Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya keseimbangan antara pelestarian budaya lokal, khususnya batik, dengan inovasi mode yang terus berkembang. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kekayaan budaya tidak hanya tetap relevan, tetapi juga dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.

    “Gunungkidul akan mampu menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan inovasi mode yang selalu dinamis,” tambahnya.

    Acara Fashion Show Gunungkidul Cinta Batik ini menandai langkah maju dalam upaya pelestarian dan pengembangan batik sebagai bagian dari identitas budaya lokal yang kuat. Dengan melibatkan para desainer, pelaku IKM, serta dukungan pemerintah daerah, acara ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang dinanti-nanti, serta mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan industri kreatif di Kabupaten Gunungkidul dan sekitarnya.




    ( Bayu )
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini