masukkan script iklan disini
Fun Game Forsgi Gunungkidul kali ini mendapat perhatian besar dari Dewan Pembina Forsgi Gunungkidul, yang diwakili oleh H. Sakijan S. Pdi. Dalam sambutannya, H. Sakijan menyanjung penyelenggaraan acara ini yang dinilainya berjalan dengan baik.
Ia berharap kegiatan ini akan terus mendapatkan dukungan dari kepengurusan Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga pembinaan sepakbola usia dini di Kabupaten Gunungkidul dapat berkembang lebih optimal. “Kita ingin penggerak sepakbola usia dini di Gunungkidul dapat memotivasi anak-anak generasi penerus agar dapat berkembang dan mendapatkan perhatian yang lebih baik,” ujarnya.
Ketua Forsgi Gunungkidul, Agung Setyo Wibowo, SH., turut menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini. Menurutnya, Fun Game tahun 2024 kali ini mendapat dukungan dari beberapa sponsor yang peduli dengan perkembangan sepakbola usia dini.
“Hari ini kami menggelar pertandingan untuk dua kelompok umur, yaitu 9 dan 12 tahun. Kami akan memantau dan menyaring potensi pesepakbola muda dari kelompok umur ini untuk dikembangkan ke jenjang yang lebih tinggi,” ungkap Agung kepada media.
Harapan Agung Setyo Wibowo adalah agar pagelaran Forsgi kali ini dapat mencetak pesepakbola yang tidak hanya mahir di lapangan, tetapi juga memiliki karakter dan religiusitas yang kuat. “Kami berharap, melalui seleksi yang cermat, kita bisa menemukan bibit-bibit unggul yang akan membanggakan Indonesia di masa depan,” tambahnya.
Pada akhir acara, hasil pertandingan pun diumumkan dengan penuh antusiasme. Untuk kelompok usia 9 tahun, Wonosari 2 meraih juara pertama, diikuti oleh Kapanewon Saptosari sebagai juara kedua, Kapanewon Semanu di posisi ketiga, dan Kapanewon Nglipar di posisi keempat. Sementara itu, untuk kelompok usia 10 tahun, Kapanewon Saptosari B berhasil meraih juara pertama, disusul oleh Kapanewon Semin di posisi kedua, Kapanewon Wonosari 2 di posisi ketiga, dan Kapanewon Saptosari A di posisi keempat.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi dari semua pihak, Fun Game Forsgi Gunungkidul semakin memperkuat komitmennya untuk mencetak pesepakbola usia dini yang berkualitas. Kegiatan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang membentuk generasi penerus yang akan membawa nama baik sepakbola Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
( Bayu )
