• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Inovasi Polisi Bantul Berbasis IoT: Anto Harmoko Ciptakan Teknologi Penyiraman Sawah Otomatis

    Kamis, 05 September 2024, September 05, 2024 WIB Last Updated 2024-09-05T04:58:12Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Bantul, DIY |
    Sebuah inovasi luar biasa muncul dari Kabupaten Bantul, tepatnya di kawasan Parangtritis. Anto Harmoko, seorang anggota Polri yang berdinas sebagai Banit Samapta Subsektor Polsek Kretek, sukses mencuri perhatian publik dengan keberhasilannya mengembangkan teknologi tepat guna berbasis Internet of Things (IoT) yang diterapkan dalam pertanian. Melalui teknologi ini, Anto mampu mengontrol penyiraman sawahnya secara otomatis hanya dengan perintah suara melalui Google Assistant.

    Inovasi ini menjadi viral setelah video yang menunjukkan cara Anto menyiram kebun cabainya diunggah di akun Instagram resmi Pemerintah Kabupaten Bantul, @pemkabbantul. Video tersebut memperlihatkan Anto yang dengan mudah memberikan perintah suara kepada Google Assistant untuk memulai penyiraman, sebuah metode yang belum banyak diterapkan di dunia pertanian. Tak butuh waktu lama, unggahan ini menjadi perbincangan di kalangan netizen, termasuk di kalangan tokoh nasional. Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, bahkan turut memberi tanggapan melalui akun X (sebelumnya Twitter) miliknya.

    "Berkenan ke Pangandaran dan bantu setting hal yang sama di sini?” tulis Susi, memberikan pujian dan menunjukkan ketertarikannya pada inovasi Anto.


    Anto, yang kini berusia 43 tahun, memulai terobosan ini setelah listrik masuk ke area sawahnya di Parangtritis pada tahun 2022. Ia terinspirasi oleh video di YouTube tentang penggunaan Google Assistant dalam kehidupan sehari-hari, dan dari sana muncul ide untuk memanfaatkannya dalam kegiatan pertanian. Dengan tekad untuk meningkatkan efisiensi dalam mengelola lahan pertaniannya, Anto mulai mempelajari cara menghubungkan perangkat elektronik ke Google Assistant agar proses penyiraman dapat dilakukan secara otomatis dan efisien.

    "Saya seorang anggota Polri, dan pekerjaan saya sering kali membuat saya sibuk. Namun, saya juga harus mengelola sawah. Dengan inovasi ini, saya bisa menghemat waktu dan tenaga tanpa harus selalu berada di sawah untuk menyiram tanaman," jelas Anto saat ditemui di kebunnya di Parangtritis pada Rabu (4/9/2024).

    Teknologi yang ia kembangkan memanfaatkan beberapa perangkat elektronik sederhana seperti smart plug, smart breaker, sprinkle air, pipa, modem internet, dan CCTV dengan biaya sekitar Rp 3 juta. Semua perangkat ini dihubungkan melalui aplikasi *Smart Life* yang bisa diunduh gratis di Play Store. Melalui aplikasi tersebut, Anto dapat mengontrol penyiraman sawahnya yang memiliki luas sekitar 300 meter persegi hanya dengan perintah suara dari jarak jauh, asalkan perangkat tersebut terhubung dengan internet.

    Sebelum mengadopsi teknologi ini, Anto masih menggunakan cara konvensional dengan mesin pompa air bertenaga bahan bakar minyak (BBM) untuk menyiram tanaman cabai dan bawang merahnya. Penyiraman dilakukan secara manual, yang membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Namun, dengan adanya teknologi IoT ini, pekerjaan Anto menjadi jauh lebih ringan.


    "Inovasi ini tidak hanya menghemat biaya produksi tetapi juga tenaga. Semua bisa dioperasikan dari jarak jauh dan lebih efisien," tambah Anto.

    Anto, yang juga merupakan anggota Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Makmur Samiran, mengakui bahwa perkembangan teknologi sangat pesat, dan ia ingin memanfaatkannya untuk mendukung pertanian modern. Di masa depan, ia berharap dapat berbagi pengetahuan dan menginspirasi petani lainnya di wilayah Bantul dan sekitarnya untuk menerapkan teknologi serupa.

    “Saya berharap teknologi ini dapat diterapkan lebih luas, sehingga dapat membantu petani lain dalam meningkatkan produktivitas dengan efisiensi yang lebih tinggi," ujarnya.

    Dengan viralnya inovasi ini, Anto telah membuka mata banyak orang tentang bagaimana teknologi modern dapat diadaptasi untuk kebutuhan tradisional seperti pertanian. Langkah inovatifnya tidak hanya meringankan beban pekerjaannya, tetapi juga menunjukkan potensi besar penerapan teknologi di sektor-sektor yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan.

    Terobosan yang dilakukan oleh Anto Harmoko adalah bukti bahwa inovasi teknologi dapat hadir dari siapa saja dan dapat diterapkan di mana saja, bahkan di tengah sawah. Kini, banyak yang menantikan perkembangan lebih lanjut dari inovasi ini, apakah dapat diadopsi secara luas oleh para petani di seluruh Indonesia, atau bahkan ditingkatkan untuk penggunaan yang lebih luas lagi.

    Viralnya inovasi ini juga membawa angin segar bagi dunia pertanian yang kini semakin membuka diri terhadap adopsi teknologi tinggi. Masyarakat berharap bahwa langkah yang dilakukan Anto bisa menjadi inspirasi bagi petani lainnya di Indonesia, terutama dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.




    ( Bayu )

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini