• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Polres Bantul Gencarkan Imbauan Cegah Bunuh Diri: 18 Kasus Sepanjang 2024, Dua Korban dalam Tiga Hari Terakhir

    Kamis, 05 September 2024, September 05, 2024 WIB Last Updated 2024-09-05T09:34:33Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Bantul, DIY |
    Maraknya kasus bunuh diri di Kabupaten Bantul dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian serius bagi kepolisian setempat. Polres Bantul terus memperkuat pendekatan ke masyarakat melalui berbagai imbauan dan ajakan untuk saling peduli guna menekan angka kasus bunuh diri yang semakin meningkat.

    Menurut data kepolisian, sepanjang tahun 2024 sudah ada 18 kasus bunuh diri yang tercatat, dengan dua kejadian tragis terjadi hanya dalam rentang tiga hari terakhir. Kasus terbaru terjadi di Triwidadi, Pajangan, pada Kamis (5/9/2024) pagi, di mana seorang wanita lanjut usia berinisial K (75) ditemukan tak bernyawa setelah mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dalam kamar. Peristiwa ini hanya berselang dua hari dari kejadian serupa di Bangunjiwo, Kasihan, di mana seorang pria berinisial F (30) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di rumah orang tuanya pada Selasa (3/9/2024).

    Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, dalam keterangan persnya, Kamis (5/9/2024), mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya angka bunuh diri di wilayahnya. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Bantul agar lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar mereka, terutama yang tengah menghadapi masalah berat. 


    "Kami sebagai aparat kepolisian terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain, terutama mereka yang mungkin sedang menghadapi masalah berat, seperti masalah ekonomi. Jangan sampai masalah tersebut menjadi pemicu tindakan bunuh diri," ujar Michael.

    Ia menjelaskan bahwa sebagian besar kasus bunuh diri di Bantul terjadi akibat depresi yang berlebihan, terutama karena tekanan ekonomi. "Ini bukan hanya terjadi di Bantul, melainkan juga di berbagai daerah lainnya. Namun, akhir-akhir ini kasus bunuh diri di Bantul semakin sering terjadi, sehingga kami akan terus meningkatkan frekuensi imbauan kepada masyarakat," tambahnya.

    Selain itu, Michael menyoroti pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial. Ia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan video atau konten yang berkaitan dengan bunuh diri. "Tidak ada alasan untuk menyebarluaskan penderitaan orang lain. Sekali konten itu tersebar, sangat sulit untuk dihapus, dan ini akan berdampak negatif, khususnya bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban," jelasnya.


    Michael juga menekankan pentingnya kolaborasi semua elemen masyarakat, termasuk para pengguna media sosial, untuk lebih bijaksana dan sensitif dalam menangani konten yang viral. Polres Bantul berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memposting dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan tindakan bunuh diri atau kekerasan lainnya.

    “Mari kita bangun lingkungan yang peduli di dalam keluarga dan terus mendukung satu sama lain, agar tidak ada lagi kasus bunuh diri yang terjadi. Semua pihak, baik keluarga, tetangga, maupun komunitas, memiliki peran penting untuk mencegah tindakan tersebut,” tutup Michael.

    Dengan semakin seringnya kasus bunuh diri, Polres Bantul berharap imbauan ini dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda depresi dan mencegah tindakan bunuh diri sejak dini. Dukungan moral dan perhatian kepada orang-orang yang sedang menghadapi masalah berat dinilai sebagai langkah awal yang sangat penting dalam mengurangi risiko terjadinya bunuh diri.



    ( Bayu )
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini