masukkan script iklan disini
Media DNN - Gunungkidul, DIY | Musim kemarau yang terus berlanjut hingga September 2024 memicu serangan monyet ekor panjang (MEP) di wilayah Kapanewon Panggang dan sekitarnya. Satwa liar ini memasuki pemukiman warga, merusak tanaman dan menyebabkan kerugian besar bagi para petani.
Kondisi ini semakin parah, sehingga warga menyampaikan keluhan mereka dalam sesi “Jumat Curhat” yang digelar oleh Polda DIY. Kegiatan yang rutin dilakukan ini dihadiri oleh Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K, M.H, beserta Pejabat Utama (PJU) Polda DIY dan Polres Gunungkidul.
Dalam sesi tersebut, warga Kapanewon Panggang dengan penuh harap menyampaikan keresahan mereka. Serangan MEP tidak hanya merusak hasil pertanian, tetapi juga memicu kegagalan panen yang menambah beban kehidupan warga di tengah kemarau panjang.
Salah seorang warga menyampaikan, “Tanaman kami rusak parah oleh serangan monyet. Kami sudah mencoba berbagai cara untuk mengusir mereka, tapi serangan masih terus berlanjut, terutama karena musim kemarau ini membuat mereka semakin mendekat ke pemukiman.”
Merespons keluhan tersebut, Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menyatakan komitmennya untuk segera bertindak. Ia menyampaikan bahwa Polda DIY akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani masalah monyet ekor panjang ini.
“Kami peduli dan berusaha mencari solusi terhadap keluhan masyarakat. Kondisi alam yang sedang sulit dan serangan MEP memang menjadi tantangan besar, terutama karena berpotensi menyebabkan gagal panen di beberapa wilayah,” tegas Kapolda.
Sebagai wujud nyata dari perhatian tersebut, Polda DIY bersama jajarannya memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga yang terdampak langsung oleh serangan MEP.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang mengalami kerugian besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat serangan satwa liar tersebut. Pada Rabu, 4 September 2024, puluhan keluarga yang terdampak di Kapanewon Panggang menerima bantuan ini.
“Kami berharap, dengan adanya bantuan ini, warga dapat terbantu untuk mencukupi kebutuhan pokok mereka sementara kami menunggu langkah lebih lanjut dari pemerintah dalam menangani masalah monyet ekor panjang, yang merupakan satwa dilindungi,” jelas AKBP Ary Murtini, S.I.K, M.Si. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya berharap musim hujan segera datang agar warga bisa kembali bercocok tanam dan pulih dari kegagalan panen.
Langkah pembentukan Satgas MEP ini mendapat apresiasi dari warga. Mereka berharap, upaya ini bisa segera mengurangi dampak serangan MEP di masa depan dan memberikan perlindungan terhadap hasil pertanian yang menjadi sumber penghidupan mereka. “Semoga tim Satgas bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengendalikan populasi monyet dan menjaga keseimbangan antara kehidupan alam dan kebutuhan manusia,” ungkap salah satu warga.
Dengan langkah cepat dari Polda DIY dan harapan akan datangnya musim hujan, masyarakat Panggang kini menantikan hasil dari gerakan peduli yang dijalankan oleh pihak kepolisian, sambil terus berharap masalah serangan monyet ini dapat segera teratasi.
( Bayu )