• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tragis, Pria Muda Nekat Gantung Diri Akibat Derita Sakit Gigi Tak Kunjung Sembuh

    Jumat, 13 September 2024, September 13, 2024 WIB Last Updated 2024-09-13T07:16:51Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY |
    Sebuah tragedi mengguncang Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, pada Jumat pagi, 13 September 2024. Seorang pria berinisial H (29) ditemukan tewas tergantung di kamar tidurnya oleh keluarganya. Kejadian ini menyisakan kesedihan mendalam, terutama bagi keluarga yang tidak menyangka bahwa sakit gigi yang diderita H selama ini berujung pada tindakan tragis tersebut.

    Kejadian memilukan ini pertama kali diketahui oleh saksi N (52), seorang anggota keluarga yang tinggal bersama korban. N yang baru saja bangun tidur pada pukul 05.05 WIB, mendengar suara gemlodak dari kamar H. Awalnya, ia mengira suara tersebut disebabkan oleh kucing, namun ketika ia masuk ke kamar H, ia terkejut menemukan H sudah dalam keadaan tergantung dan tak bernyawa.

    Saksi kedua, S (25), yang juga mendengar kegaduhan, segera bergegas mengecek situasi. Menyadari kondisi tragis tersebut, kedua saksi langsung melaporkan kejadian ini kepada Polsek Karangmojo. Tak lama setelah menerima laporan, petugas kepolisian bersama tim medis segera menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pemeriksaan.

    Kapolsek Karangmojo, AKP Anang Prastawa, dalam keterangannya melalui sambungan telepon, mengonfirmasi kejadian gantung diri tersebut. Menurut keterangan yang diperoleh dari keluarga, H sudah lama mengeluhkan sakit gigi yang tak kunjung sembuh, yang diduga menjadi salah satu faktor utama nekatnya korban mengakhiri hidup.

    "Benar, dugaan sementara korban nekat gantung diri karena rasa sakit gigi yang tidak kunjung sembuh. Hal ini sangat disayangkan karena korban tidak sempat mencari pertolongan yang lebih serius," ujar Kapolsek Anang.

    Pemeriksaan lebih lanjut dari tim medis dan kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau kejanggalan lain pada tubuh korban. Korban meninggal murni karena gantung diri, dengan bekas jeratan yang ditemukan di bagian leher. Kabel telepon sepanjang 1,2 meter ditemukan sebagai alat yang digunakan korban untuk melakukan aksinya. Selain itu, cairan keluar dari hidung dan kemaluan korban, yang menandakan proses gantung diri tersebut.

    "Setelah melalui pemeriksaan medis, kami memastikan bahwa korban meninggal akibat gantung diri, tidak ada unsur kekerasan atau tindak kriminal lain yang terlibat," tambah Kapolsek.

    Jenazah korban pun langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dikebumikan. Keluarga korban telah menerima kenyataan ini dengan berat hati, meskipun tetap dirundung kesedihan mendalam.

    Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Karangmojo, AKP Anang Prastawa, juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak segan-segan untuk mencari bantuan jika mengalami masalah kesehatan atau mental. Rasa putus asa yang sering kali muncul akibat masalah sepele, seperti sakit gigi atau penyakit kronis lainnya, dapat berdampak serius jika tidak ditangani dengan benar.

    "Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih terbuka dalam mencari bantuan, baik kepada tenaga medis maupun psikologis. Jangan pernah menganggap remeh keluhan sakit yang berkepanjangan. Cari pertolongan lebih dini agar tidak berujung pada tindakan yang tidak diinginkan. Kesehatan fisik dan mental adalah dua hal yang sama pentingnya," jelas Kapolsek Anang.

    Kapolsek juga menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekitar untuk selalu peka terhadap kondisi orang terdekat. Kesadaran untuk saling peduli dapat menjadi kunci dalam mencegah tindakan nekat seperti yang terjadi pada H.

    "Kita harus lebih peduli satu sama lain. Jika ada anggota keluarga yang terlihat putus asa atau mengalami gangguan fisik yang berkepanjangan, jangan ragu untuk memberikan bantuan atau mencari solusi bersama," tutupnya.

    Dengan himbauan ini, diharapkan tragedi seperti yang menimpa H tidak terulang kembali, dan masyarakat bisa lebih peduli terhadap kesehatan fisik maupun mental mereka.



    ( Bayu )
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini