masukkan script iklan disini
Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari Mayor Nav. Prasetyo S.W.S.T., M.I.Pol, perwakilan Komandan Landasan Udara Adisucipto, yang menyampaikan terima kasih kepada UNY atas penyelenggaraan yang terorganisir dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi dedikasi peserta dalam menghadirkan inovasi teknologi.
Rektor UNY, Prof. Sumaryanto, menekankan pentingnya acara ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengintegrasikan berbagai elemen masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia merujuk pada empat pilar keistimewaan Yogyakarta yang meliputi Kraton, Kampus, Kantor, dan Kampung, dan bagaimana KRTI berkontribusi dalam memperkuat sinergi di antara mereka.
Acara ditutup secara resmi oleh Nursyarifah S.H., L.L.M, Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Regulasi. Ia mengungkapkan bahwa KRTI bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga platform untuk menemukan dan mengembangkan potensi anak muda dalam bidang teknologi. “Melalui KRTI, kita dapat melihat kreativitas dan semangat sportivitas para peserta yang telah memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Dalam sesi pengumuman pemenang, Ketua Dewan Juri, Endro Nurhadi, Dipl., Eng., Ph.D, membacakan hasil kompetisi yang menggembirakan. Di Divisi Racing Plane, Tim Narash BUV dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta meraih juara 1, diikuti oleh Tim Jatayu dari Politeknik Negeri Bali di posisi kedua dan tim-tim lainnya. Sementara di Divisi Fixed Wing, juara 1 diraih oleh Bamantara BUV dari UNS, menegaskan dominasi UNS dalam kompetisi ini.
Selain itu, dalam Divisi Vertical Take Off and Landing, tim Bayucaraka dari ITS Surabaya berhasil meraih juara 1, sedangkan dalam Divisi Technology Development, Khageswara Gamaforce dari UGM meraih gelar juara pertama. Pada Divisi Long Endurance Low Attitude, Tim Voyager dari UNY juga menunjukkan performa terbaiknya dengan meraih juara 1.
Secara keseluruhan, Universitas Negeri Sebelas Maret berhasil meraih gelar juara umum KRTI 2024, diikuti oleh Universitas Gadjah Mada di posisi kedua dan Institut Teknologi Sepuluh November di posisi ketiga. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan keunggulan UNS dalam bidang teknologi, tetapi juga komitmen para mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Penutupan KRTI 2024 menandai akhir yang sukses bagi seluruh peserta, sekaligus menjadi awal baru bagi pengembangan teknologi robot terbang di Indonesia. Acara ini diharapkan akan terus menjadi wadah bagi para inovator muda untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka di masa mendatang.
( Bayu )
