masukkan script iklan disini
Dalam forum tersebut, Irjen Pol Suwondo mengimbau masyarakat Gunungkidul untuk tetap menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah perbedaan pilihan politik menjelang Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. “Kita harus memastikan Pilkada berjalan lancar, pemimpin yang terbaik terpilih, tetapi yang lebih utama adalah situasi tetap aman. Jika tidak aman, maka kemajuan apa pun tidak akan tercapai. Itu adalah kunci utamanya,” ungkap Kapolda kepada awak media seusai acara.
Kapolda DIY juga menekankan bahwa Yogyakarta sebagai pusat peradaban Nusantara memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan pembangunan yang berlandaskan budaya di setiap Kalurahan. Hal ini, menurutnya, hanya dapat dicapai jika masyarakat dan semua elemen pemerintahan bekerja sama menjaga keamanan dan kedamaian.
Dalam kesempatan yang sama, Irjen Pol Suwondo juga mengulas keberhasilan program ketahanan pangan yang telah dilaksanakan oleh Polda DIY dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir. Ia menyebutkan bahwa program ini tidak hanya menjadi solusi ketahanan pangan lokal tetapi juga menjadi barometer keberhasilan Polri bersama stakeholder terkait.
“Di Gunungkidul, kita sudah melihat hasil panen tanaman hortikultura seperti melon dan berbagai komoditas lainnya. Di Sleman dan Bantul bahkan sudah memasuki masa tanam kedua. Hal ini menunjukkan keberhasilan bersama dalam mengelola program ketahanan pangan,” ujar Suwondo.
Ia menjelaskan bahwa strategi ketahanan pangan di Gunungkidul terbagi dalam dua kategori utama, yaitu peningkatan produktivitas lahan pertanian yang sudah ada dan optimalisasi lahan tidur. Namun, ia juga menggarisbawahi tantangan utama berupa ketersediaan air yang menjadi kendala signifikan di wilayah Gunungkidul.
“Kita harus bijak dalam memanfaatkan lahan. Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, lahan yang sudah ada perlu dioptimalkan lebih dulu. Mencetak lahan baru bukan perkara mudah karena masalah ketersediaan air di Gunungkidul cukup kompleks. Jangan sampai usaha mencetak lahan baru menjadi sia-sia karena kurangnya dukungan air,” jelasnya.
Melalui kegiatan Jumat Curhat ini, Kapolda DIY berharap masyarakat Gunungkidul semakin memahami pentingnya kolaborasi dalam menghadapi dua isu strategis ini, yakni keamanan Pilkada dan keberlanjutan ketahanan pangan. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif memberikan masukan serta bekerja sama dengan pihak kepolisian demi terciptanya kondisi yang kondusif.
Acara ini dihadiri oleh perangkat Kalurahan Katongan, tokoh masyarakat, dan sejumlah warga yang menyampaikan berbagai aspirasi mereka. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam mendengarkan dan merespons kebutuhan masyarakat di tingkat akar rumput.
“Yogyakarta, khususnya Gunungkidul, harus tetap menjadi contoh bagaimana kita bisa membangun daerah dengan harmonisasi sosial dan kemandirian pangan,” tutup Suwondo.
(Bayu)