masukkan script iklan disini
Media DNN - Jakarta | Ketua Umum DPP AWDI Budi Wahyudin Syamsu dan Wakil Ketua Vasa Fernanta pada hari Rabu 31/10/2024 resmi melantik dan mengukuhkan Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Lebak, bertempat di Cafe BIM Cimesir Lebak Banten, provinsi Banten.
Dalam Sambutan dan Arahan, ketua Umum DPP AWDI Budi Wahyudin Syamsu kepada ketua terpilih dan jajaran pengurus AWDI DPC Lebak agar dapat bekerja secara Profesional menjadi mitra pemerintah daerah, serta memberikan Informasi Educatife kepada masyarakat dan merangkul Media Parnert yang ada. Melindungi wartawan yang tergabung dalam wadah Organisasi Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI).
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa, sebagai bagian dari organisasi sejarah AWDI setelah laksanakan Kongres di Gedung Juang 45 Menteng Raya No 31 Jakarta Pusat dan telah membuat Akta Perubahan dan melaporkan hasil Kongres ke pihak Dirjen Polpumbang dan ke-Ormasan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang ditembuskan ke Presiden melalui Kementerian Sekretaris Negara serta Kementerian dan Lembaga terkait lainya.
Jadi jelas bahwa Organisasi Profesi AWDI ini telah melaporkan hasil kegiatan Kongresnya ditingkat Pusat. Untuk itu, Kata ketua Umum DPP AWDI Budi Wahyudin Syamsu, saya sebagai Ketum AWDI berharap kepada Para pengurus di tingkat Provinsi Kabupaten dan kota agar dapat menjalankan Tupoksinya serta aturan Organisasi yang telah tertuang di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD-ART AWDI serta mampu menjalankan organisasi dengan baik." Ucapnya.
Selain itu, upaya - upaya pembinaan bagi pengurus harus dilakukan dan dilaksanakan dengan baik - baik vertikal maupun horizontal, begitu juga pendidikan pelatihan harus senantiasa dibangun kepada wartawan yang bermitra terhadap Organisasi AWDI agar dalam melaksanakan tugas tidak melanggar Rambu - rambu serta Kode Etik Wartawan Indonesia.
Dan pengurus Organisasi Wartawan yang tergabung dalam Wadah Organisasi Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) diwajibkan belajar tentang hukum dan Undang Undang Pokok Pers serta Undang Undang ITE sehingga tidak melanggar aturan yang berlaku dan senantiasa mendapat bantuan perlindungan Hukum.
Ketua Umum AWDI Budi Wahyudin Syamsu mengatakan, dari 27 Organisasi sejarah yang menandatangani Kode etik Wartawan Indonesia serta Undang Undang No 40 Tahun 1999, kini banyak Organisasi Profesi Wartawan yang baru yang terdaftar di Indonesia, tentunya ini juga merupakan kemajuan serta keinginan untuk berpartisipasi dalam bidang jurnalis ataupun media. Baik yang telah memiliki legalitas akan tetapi belum memenuhi kuota di seluruh daerah, namun kendati demikian Organisasi AWDI tetap menghargai dan menjaga Solidaritas terhadap Organisasi yang ada.
Perlu diketahui bahwa Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) dari hasil Kongres pertamanya kini telah terbentuk kurang lebih 15 Provinsi dan Puluhan Kabupaten dan kota di Indonesia. Jadi kalau di laporkan AWDI sudah memenuhi target kuota. Jadi kita tidak mau banyak retorika kita tetap berjuang dan berkarya tanpa banyak bicara.
DEWAN PERS dan MAJELIS PERS
juga berharap agar Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) terhadap Lembaga Dewan Pers melakukan pembinaan dan merangkul memberikan Informasi dan melakukan diskusi terhadap Organisasi yang ada hingga aturan serta mekanisme Organisasi dapat memiliki pegangan dan pembinaan yang di lakukan Oleh Dewan Pers.
"Jangan Organisasi yang belum masuk kuota dibiarkan menjadi liar tanpa pegangan aturan dan informasi yang jelas. Karena mereka berjuang bagian dari umat dan insan pers kita." ucap Budi Wahyudin Syamsu.
Melihat persoalan ini maka Majelis Pers harus menerima keadaan yang ada terhadap perkembangan Organisasi Wartawan yang masih tetap bergabung dalam wadah Majelis Pers, bangun dan berikan motifasi dan acuan agar Organisasi mendapat pegangan serta arahan yang baik dan benar, sehingga seluruh ketua Organisasi profesi kewartawanan dapat bersinergi terhadap Organisasi lainya.
Menurutnya, didalam berorganisasi ada kebaikan dan ada kelemahan, mari yang sudah baik terus dijalankan yang belum baik kita bantu untuk perbaikan. Tidak bisa saling tuding ataupun dengan bahasa curi start, tugas para pimpinan Organisasi adalah tolransi dan kebersamaan. Kumpulkan," tandasnya (slmt).