masukkan script iklan disini
Media DNN - Simalungun | Hujan deras yang mengguyur wilayah tanah Jawa Kabupaten Simalungun, yang terjadi pada hari Selasa 19/11 mengakibatkan ambrol jembatan penghubung antar dua Desa yaitu muara mulia dan Nagori Bayu Bagasan Kabupaten Simalungun provinsi Sumatera Utara.
Peristiwa ini terjadi bermula dari derasnya curah hujan, dan tingginya debit air yang mengalir dari hulu bah lombut, lalu menghantam tebing dan berbelok ke bibir jembatan sambil mengikis pondasi jembatan yang dibangun sekitar tahun 2007 dan tidak disangka secara perlahan jembatan penghubung dua Desa tersebut lalu ambrol.
Sementara disisi lain warga menduga bahwa ambrolnya jembatan penghubung dua Desa tersebut disebabkan oleh adanya bangunan Bronjong yang ada didekat jembatan tersebut.
Dengan adanya kejadian tersebut, warga masyarakat memohon kepada Dinas PSDA Provinsi Sumatera Utara untuk segera meninjau ulang pengerjaan pembangunan Bronjong yang berdampak pada jembatan ambrol tersebut.
Secara terpisah, Hutabarat mengatakan, kami masyarakat Muara Mulia meminta kepada Dinas PSDA Provinsi Sumatera Utara untuk meninjau ulang pengerjaan Bronjong bah lombut ini, yang kami duga berdampak pada jembatan ambrol di kampung kami ini bang.
Menurutnya, karena sebelum adanya bangunan Bronjong ini, tidak pernah ada kejadian longsor ataupun tanah yang terkikis meski hujan sederas apa pun, dan Debit air di bah lombut ini mau sebesar apa pun gak ada pernah kejadian seperti ini bg.
Jadi kami menduga, kata Hutabarat, bangunan Bronjong ini berdampak pada jembatan yang ambrol ini bg. Ucapnya menutup perbincangan dengan awak media detiknusantaranews.com
Dan guna untuk menjawab sejumlah praduga penyebab ambrolnya jembatan penghubung dua Desa tersebut, Selanjutnya melalui chat WhatsApp awak media detiknusantaranews.com mengkonfirmasi pemborong jembatan yang ambrol, kendati chat WhatsApp sudah ada tanda centang dua namun sampai berita ini di publikasikan belum ada jawaban dari pemborong jembatan yang ambrol tersebut. (Gom).