• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Polda DIY dan Polres Kulonprogo Gelar Tanam Padi Tahap II dan Launching Gugus Tugas Polri Untuk Ketahanan Pangan

    Rabu, 20 November 2024, November 20, 2024 WIB Last Updated 2024-11-20T10:09:23Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Kulonprogo, DIY |
    Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Polda DIY dan Polres Kulonprogo menggelar Tanam Padi Tahap II di Bulak Sawah, Nglatek, Pedukuhan Sidorejo, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (20/11/2024). Kegiatan yang dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai instansi ini juga dirangkaikan dengan peluncuran Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan secara daring.

    Hadir dalam acara tersebut Kapolda DIY, Irjen Pol. Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., didampingi Wakapolda DIY, Brigjen Pol. Adi Viwid Baktiar, S.I.K., M.Hum., M.S.M., serta Kapolres Kulonprogo, AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pasaribu, S.I.K., M.H. Selain itu, turut serta perwakilan dari TNI, Kejaksaan, Pengadilan Tinggi DIY, Forkopimda Kulon Progo, dan jajaran aparat keamanan lainnya.

    Kegiatan diawali dengan penayangan selayang pandang tentang keberlanjutan program ketahanan pangan Polri. Selanjutnya, doa bersama mengiringi simbolisasi penyerahan bibit padi oleh Kapolda DIY kepada ketua kelompok tani setempat. Penanaman padi secara simbolis kemudian dipimpin langsung oleh Kapolda DIY bersama Forkopimda Kulon Progo.


    Dalam sambutannya, Irjen Pol. Suwondo Nainggolan menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memanfaatkan lahan tidak produktif di DIY untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

    "Program ini adalah wujud nyata kontribusi Polri dalam mendukung program pemerintah. Kami ingin memastikan setiap langkah yang diambil mampu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya para petani," ungkap Kapolda DIY.

    Program ketahanan pangan yang diluncurkan sejak Juni 2024 ini berfokus pada optimalisasi lahan non-produktif di berbagai wilayah DIY, termasuk Kulon Progo, Sleman, dan Bantul. Tantangan utama di wilayah Kapanewon Galur adalah tingginya kadar keasaman tanah serta terbatasnya sumber air tawar. Namun, dengan penerapan teknologi perbaikan tanah, tantangan tersebut berhasil diatasi.

    "Di Kapanewon Galur, kami telah melakukan perlakuan khusus untuk mengurangi keasaman tanah. Ini langkah awal agar lahan ini bisa kembali produktif," jelas Kapolda DIY.


    Saat ini, dari total 30 hektare lahan yang direncanakan di Kulon Progo, sebanyak 9,6 hektare telah dimanfaatkan untuk penanaman padi. Sisanya masih dalam tahap perbaikan tanah agar siap ditanami.

    Kapolda DIY menegaskan bahwa Polri tidak hanya berperan sebagai pelaksana, tetapi juga fasilitator dan penasihat. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan petani, Polri berupaya memastikan hasil panen yang optimal.

    "Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan program ini, termasuk memenuhi kebutuhan petani dan menjaga kualitas hasil panen," imbuhnya.

    Setelah kegiatan di lapangan, acara dilanjutkan dengan peluncuran Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan secara daring. Gugus tugas ini bertujuan memperkuat sinergi antarinstansi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

    Langkah Polda DIY dan Polres Kulonprogo ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam mengelola lahan non-produktif dan mendukung swasembada pangan di Indonesia.

    (Bayu)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini