Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. "Saat itu, warga yang memantau gerak-gerik mencurigakan kelompok ini segera bertindak dengan mengejar dan mengamankan tiga unit sepeda motor Honda Vario 125 serta dua unit Honda Scoopy. Bersamaan dengan itu, enam pemuda berhasil ditangkap di lokasi, sementara dua lainnya diamankan di Pos Lantas Ngangkruk Kretek," ungkap Jeffry.
Dari hasil interogasi awal, para pemuda tersebut mengakui rencana mereka untuk terlibat dalam tawuran. "Adapun mereka yang diamankan adalah RP (18), FA (18), KDP (14), MAS (14), GH (15), NVY (16), PAA (16), dan ARS (21). Seluruhnya merupakan warga Kabupaten Bantul," tambahnya.
Pihak Polres Bantul menyatakan, aksi ini tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga membahayakan keselamatan warga sekitar. Proses penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap motif utama dan kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam rencana tawuran tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi kesigapan warga yang tidak hanya melapor tetapi juga ikut aktif dalam pencegahan tindakan kriminal ini. Namun, kami tetap mengimbau agar warga menyerahkan sepenuhnya penanganan pelaku kepada pihak berwajib demi mencegah tindakan anarkis," tegas AKP Jeffry.
Aksi sigap warga dan kepolisian ini menjadi peringatan serius bagi siapa pun yang mencoba memicu kerusuhan di Kabupaten Bantul. Dengan kolaborasi kuat antara masyarakat dan aparat keamanan, harapan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai di wilayah ini semakin nyata.
Kasus ini juga membuka mata akan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak-anak mereka, terutama di usia remaja yang rentan. Tawuran kerap diawali oleh hal-hal sepele seperti gesekan di media sosial atau perselisihan kelompok yang kemudian meluas menjadi konflik fisik.
Polres Bantul akan terus memperketat patroli malam, khususnya di wilayah rawan seperti Jalan Parangtritis, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kombinasi antara penegakan hukum, pendidikan moral, dan kepedulian sosial diharapkan mampu menekan angka kejahatan remaja di Kabupaten Bantul.
(Bayu)