masukkan script iklan disini
Hadir dalam acara ini, antara lain Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Muhammad Abdul Ghani yang bergabung melalui Zoom, Direktur Tanaman Semusim & Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian RI Mohammad Rizal Ismail, S.P., M.Si., dan Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara Mahmudi, yang juga menjadi pembicara utama. Selain itu, perwakilan dari PT Petrokimia Gresik, Bank BNI Tbk, dan PT LPP Agro Nusantara turut berpartisipasi dalam mendukung program ini.
Pemerintah Indonesia berkomitmen mewujudkan swasembada gula pada 2028. Namun, upaya ini menghadapi tantangan besar dalam hal produktivitas tebu yang masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi nasional. Oleh karena itu, program Inkubator Agripreneur Tebu diinisiasi sebagai solusi strategis untuk mengatasi persoalan ini sekaligus membuka ruang bagi generasi muda agar turut aktif dalam pembangunan sektor pertanian.
Program Inkubator Agripreneur Tebu menawarkan pendekatan link and match yang dirancang untuk melatih serta mendampingi petani muda menjadi agripreneur profesional. Mereka diharapkan mampu mengelola perkebunan tebu secara modern, produktif, dan berkelanjutan. Melalui program ini, peserta tidak hanya memperoleh pelatihan teknis tetapi juga dukungan bisnis dan pendampingan langsung dari para ahli. Program ini diharapkan memperkuat kapasitas generasi muda dalam membangun usaha tani yang berdampak positif pada ketahanan pangan nasional.
Mahmudi, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, menegaskan bahwa Inkubator Agripreneur Tebu memberikan kesempatan besar bagi para pemuda yang berminat di sektor pertanian. “Kami ingin melibatkan mereka yang memiliki semangat wirausaha untuk membangun industri gula tanah air. Dengan keterlibatan aktif generasi muda, kita bisa menuju swasembada gula yang lebih berkelanjutan dan inovatif,” ungkap Mahmudi.
Program ini memiliki tahapan lengkap, dimulai dari seleksi awal, bootcamp, pelatihan lapangan, pendampingan ahli, inkubasi usaha, hingga pendanaan dan kemitraan. Setiap tahapan dirancang saling mendukung sehingga para peserta memiliki bekal yang kuat untuk menjadi pelaku usaha di bidang perkebunan tebu yang mandiri dan berdaya saing. Melalui rangkaian ini, peserta memperoleh akses terhadap teknologi pertanian modern, bibit unggul, serta sarana dan prasarana standar tinggi.
Tidak hanya mengasah kemampuan teknis pertanian, Inkubator Agripreneur Tebu juga membekali para peserta dengan keterampilan kepemimpinan, kewirausahaan, dan manajemen. Para peserta memiliki kesempatan memperluas jaringan dan kolaborasi bisnis yang penting untuk keberhasilan usaha.
Dalam kesempatan tersebut, Eko Suroso, SVP Mitra Bisnis PT Petrokimia Gresik, menambahkan bahwa dukungan dari sektor industri sangat penting untuk menciptakan agripreneur yang kompeten. “Kami siap memberikan dukungan dalam bentuk teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menunjang produktivitas serta keberhasilan para peserta program ini,” ujar Eko.
Selain memberikan peluang bisnis, Inkubator Agripreneur Tebu juga menjadikan generasi muda sebagai pionir dalam revolusi pertanian modern. Program ini adalah kesempatan emas bagi mereka yang ingin terlibat langsung dalam sektor pertanian strategis dengan pengaruh besar terhadap masa depan ketahanan pangan Indonesia. Dengan program ini, diharapkan generasi muda dapat membangun industri gula yang kuat dan siap berkontribusi pada swasembada gula nasional.
(Bayu)