• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Program Kemandirian Pesantren di Al-Hikamussalafiyah, Purwakarta

    Sabtu, 09 November 2024, November 09, 2024 WIB Last Updated 2024-11-09T05:30:04Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Jakarta | Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dari Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia telah memfasilitasi program Inkubasi Bisnis untuk mendukung kemandirian ekonomi pondok pesantren di Indonesia. Salah satu pesantren yang merasakan manfaat program ini adalah Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah di Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat.

    Program ini bertujuan untuk membantu pesantren dalam mengembangkan usaha mandiri tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan. Pesantren Al-Hikamussalafiyah memilih usaha kerajinan ornamen relief klasik dan modern sebagai bentuk wirausaha mereka. Dengan dukungan Kementerian Agama, pesantren ini berhasil memperkuat perekonomian mereka sekaligus berkontribusi pada ekonomi daerah.yang disampaikan oleh   Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, Dr Basnang Said, S.Ag, M.Ag, Senin,(4/11/2024) dijakarta.

    Turut  mengeksplorasi bagaimana pondok pesantren Al-Hikamussalafiyah mampu mengintegrasikan dakwah dan pelatihan keterampilan untuk para santrinya. Ujarnya.

    Dalam kesempatan yag sama  Haji Achmad Fauzi Abdussalam, pengasuh pesantren, yang menjelaskan pentingnya program Inkubasi Bisnis ini dalam membangun kemandirian pesantren.

    Purwakarta tidak hanya terkenal dengan program kemandirian pesantren, tetapi juga dengan keindahan alam dan kuliner khasnya. Para pengunjung bisa menikmati Situ Wanayasa, sebuah danau alam di ketinggian 600 meter dengan latar Gunung Burangrang, dan mencicipi hidangan sate khas Purwakarta yang memiliki aroma dan rasa berbeda dari sate pada umumnya.

    Program Inkubasi Bisnis yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren melibatkan tahapan seleksi yang ketat:

    1. Verifikasi Dokumen (1-2 minggu): Memeriksa kelengkapan dokumen peserta seperti proposal bisnis dan identitas.

    2. Penilaian Proposal dan Seleksi Administratif (2-4 minggu): Menilai kelayakan dan inovasi dari usaha yang diajukan.

    3. Wawancara atau Presentasi (1-2 minggu): Memperdalam pemahaman tentang ide bisnis peserta.

    4. Pengumuman Hasil Seleksi (1-2 minggu): Mengumumkan peserta yang lolos melalui situs resmi dan media sosial Kemenag.

    Proses seleksi ini memastikan bahwa hanya peserta dengan proposal terbaik yang akan menerima dukungan, sehingga program dapat memberi dampak yang signifikan bagi pesantren-pesantren di seluruh Indonesia.

    Kerajinan Relief Klasik dan Modern di Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Santri di Al-Hikamussalafiyah dilatih membuat ornamen relief klasik dan modern dengan berbagai peralatan, seperti pahat ukir, gergaji jigsaw, bor listrik, amplas, serta varnish untuk hasil akhir yang estetis.

     Proses pengerjaan yang detail dan hati-hati ini menjadi wujud nyata dari kemandirian pesantren sekaligus bentuk kontribusi santri dalam membangun ekonomi lokal.

    KH Acep Muhammad Mahmud, salah satu tokoh pesantren, menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Agama atas dukungannya. “Program ini membuka jalan bagi pesantren untuk mandiri secara ekonomi dan memberikan kesempatan bagi santri untuk mengembangkan keterampilan mereka,” ujarnya.

    Dengan demikian, Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga agen ekonomi yang berkelanjutan di Purwakarta.(Kelana Peterson/Red).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini