masukkan script iklan disini
Menurut keterangan Kasi Humas Polsek Ponjong, Aiptu Jayadi, talud dengan panjang sekitar 8 meter dan tinggi 5 meter itu diduga ambrol akibat derasnya hujan di wilayah tersebut yang menyebabkan air meresap ke dalam struktur talud. “Hujan lebat yang mengguyur beberapa jam menyebabkan tekanan air merusak ketahanan talud. Air yang meresap ke bagian talud ini diduga memicu runtuhnya bangunan," ujarnya kepada wartawan.
Meskipun alasan cuaca disebut-sebut sebagai penyebab utama, masyarakat, terutama netizen di media sosial, mempertanyakan mengapa talud yang belum lama dibangun sudah mengalami kerusakan parah. Mereka mempertanyakan standar konstruksi yang diterapkan serta kualitas material yang digunakan oleh pihak terkait dalam pembangunan ini. Tak sedikit dari mereka yang menduga bahwa faktor kelalaian dalam pengerjaan turut berperan.
"Baru saja dibangun kok langsung ambrol? Padahal konstruksi seharusnya bisa bertahan bertahun-tahun meskipun cuaca ekstrem. Ada yang aneh dengan kualitasnya?" tulis salah seorang netizen di sebuah forum diskusi lokal. Komentar serupa juga memenuhi kolom komentar media sosial, sebagian menyarankan agar Pihak terkait dan pihak konstruksi lebih transparan mengenai spesifikasi bangunan serta material yang digunakan.
Ambrolnya talud ini juga berdampak pada akses jalan di sekitar SPAM Seropan. Jalan yang terkena material talud yang runtuh kini terpaksa dibersihkan oleh petugas untuk memulihkan kelancaran lalu lintas. Tim gabungan dari Polsek Ponjong, PDAM Tirta Handayani, dan warga setempat bergotong-royong melakukan pembersihan material runtuhan.
Saat di Konfirmasi Kamis (14/11/2024) pihak PDAM Tirta Handayani sendiri saat ini menyatakan itu masih ranah BPPW mas mengenai kejadian tersebut, Ungkap Toto Sugiharta S.TP selalu direktur PDAM Tirta Handayani. Namun, warga berharap agar pihak perusahaan segera mengusut penyebab pastinya dan mengambil langkah cepat agar kejadian serupa tak berulang di masa depan.
Meskipun hujan deras disebut sebagai penyebab utama, publik mendesak adanya audit lebih lanjut terhadap konstruksi bangunan ini. Pasalnya, peristiwa runtuhnya talud dalam waktu yang relatif singkat setelah dibangun menjadi perhatian publik, terutama bagi warga sekitar yang khawatir akan adanya risiko kerusakan lain di fasilitas umum di Gunungkidul.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi banyak pihak terkait tentang pentingnya pengawasan dan evaluasi dalam proyek infrastruktur publik. Netizen berharap insiden ini tidak hanya berlalu sebagai kabar viral, melainkan menjadi pemicu perbaikan di sektor pembangunan, khususnya dalam hal standar kualitas dan keselamatan konstruksi di Gunungkidul.
(Bayu)