• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Air Kapur Gunungkidul Disulap Jadi Air Siap Minum: Inovasi Lurah Baleharjo Berikan Solusi Krisis Air Bersih

    Kamis, 05 Desember 2024, Desember 05, 2024 WIB Last Updated 2024-12-05T08:40:19Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY |
    Lurah Baleharjo, Agus Sulistyo, membuktikan bahwa inovasi dapat mengatasi salah satu permasalahan utama masyarakat di wilayahnya. Melalui program hibah dari Kementerian Sosial, Padukuhan Rejosari kini mulai menikmati akses terhadap air bersih dan siap minum. Dalam wawancara yang berlangsung pada Kamis (5/12/2024), Agus menjelaskan bagaimana perjalanan panjang ini dimulai dari keluhan warga hingga ke solusi inovatif berupa pengolahan air Reverse Osmosis (RO).

    “Permasalahan air bersih sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat, terutama di Padukuhan Rejosari. Saat musim kemarau, air sama sekali tidak keluar. Ketika musim hujan, air justru keruh dan tidak layak konsumsi. Dari situlah kami mencoba mencari bantuan, hingga akhirnya Kementerian Sosial menyetujui permohonan kami untuk menyediakan sarana air bersih,” ujar Agus.

    Hibah yang diterima mencakup sambungan air untuk rumah tangga dan sistem pengolahan air dengan teknologi RO. Sistem ini mampu mengubah air asli Gunungkidul yang kaya kandungan kapur menjadi air yang layak konsumsi. Bahkan, hasil uji laboratorium dari ITS Surabaya menunjukkan bahwa kualitas air ini sangat memuaskan.


    “Sudah berjalan hampir dua bulan. Walaupun masih banyak kendala, seperti keterbatasan dana untuk membangun jaringan sambungan rumah tangga, kami tetap optimistis. Hingga saat ini, kami baru memasang 15 sambungan rumah tangga sebagai sampel. Ke depan, kami harap lebih banyak warga dapat menikmati manfaatnya,” tambahnya.

    Endi, salah seorang warga Padukuhan Rejosari, mengungkapkan rasa syukurnya atas terobosan ini. Menurutnya, masyarakat sangat antusias dan berharap sambungan rumah tangga (SR) dapat segera terealisasi.

    “Respon warga sangat bagus. Banyak yang berharap sambungan air ini cepat selesai karena mereka ingin segera menikmati air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci. Tapi kami juga memahami bahwa proses ini dilakukan secara bertahap,” ungkap Endi.


    Ia menambahkan bahwa sebagian besar warga sudah tidak sabar menunggu pemasangan sambungan baru. Namun, keterbatasan anggaran membuat pemerintah desa harus mengelola proyek ini dengan hati-hati. Agus sendiri menjelaskan bahwa sebagian hasil dari produksi air RO digunakan untuk membeli alat tambahan guna memperluas jaringan.

    Agus Sulistyo berharap program ini dapat terus berkembang dan membawa perubahan besar bagi masyarakat Baleharjo. “Kami memulai dari nol, tetapi kami optimis bahwa ke depannya seluruh warga, khususnya di Padukuhan Rejosari, dapat terbebas dari permasalahan air bersih. Dengan dukungan semua pihak, saya yakin program ini akan sukses,” tutup Agus.

    Inovasi pengolahan air RO ini tidak hanya menjawab kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menjadi langkah awal menuju kesejahteraan yang lebih baik di Baleharjo. Program ini menjadi bukti nyata bahwa solusi kreatif dan kolaborasi dapat menghasilkan perubahan yang berarti, bahkan di tengah keterbatasan.



    (Bayu)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini