• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Inkubator Agripreneur Tebu: Mencetak Generasi Muda Sebagai Kunci Swasembada Gula Nasional

    Kamis, 05 Desember 2024, Desember 05, 2024 WIB Last Updated 2024-12-05T12:08:22Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Madiun, Jawatimur |
    Dalam upaya mewujudkan target swasembada gula nasional pada tahun 2028, Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama terkait produktivitas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi domestik, Kamis (05/12/2024).
     
    Namun, di balik tantangan ini, terbuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkontribusi langsung dalam sektor pertanian, khususnya pengembangan industri tebu. Menjawab tantangan tersebut, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, meluncurkan program Inkubator Agripreneur Tebu.

    Program yang didukung Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI ini dirancang untuk menarik minat generasi muda menjadi agripreneur tebu profesional. Dengan mengedepankan pengelolaan perkebunan tebu yang modern, produktif, dan berkelanjutan, program ini bertujuan menciptakan petani muda berkapasitas tinggi yang mampu memberikan dampak signifikan bagi sektor pertanian Indonesia.

    Direktur Utama SGN, Mahmudi, dalam Talk Show Agripreneur Tebu di Madiun, menyampaikan bahwa program ini menyediakan pelatihan teknis, dukungan bisnis, hingga pendampingan dari ahli. “Bisnis tebu adalah bisnis dengan risiko rendah dan sangat menguntungkan. Kami ingin melatih generasi muda agar mampu mengelola usaha tani tebu secara modern dan berkelanjutan,” ungkap Mahmudi.


    Program ini dirancang dalam beberapa tahapan: seleksi awal, bootcamp, pelatihan lapangan, pendampingan ahli, inkubasi usaha, hingga pendanaan dan kemitraan. Keseluruhan tahapan tersebut saling terintegrasi untuk memastikan peserta siap bersaing dan mampu berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.

    Selain keterampilan teknis, para peserta juga akan dibekali dengan pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, dan manajemen. Mereka mendapat akses ke teknologi pertanian modern, bibit unggul, serta sarana dan prasarana standar tinggi. Peserta juga diajak membangun koneksi dan jaringan bisnis yang membuka peluang kolaborasi usaha di masa depan.

    “Program ini tidak hanya memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam program negara, tetapi juga menyediakan peluang bagi mereka membangun usaha mandiri dengan dukungan penuh dari SGN,” tambah Mahmudi.

    Mahmudi menekankan pentingnya peningkatan produktivitas tebu sebagai upaya mewujudkan swasembada gula. “Kita menargetkan produktivitas tebu naik dari 5 ton menjadi 8 ton per hektar. Angka ini masih separuh dari capaian Indonesia 100 tahun lalu. Tantangannya adalah membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan memastikan gula impor dapat dikendalikan,” jelasnya.


    Visi ini sejalan dengan Astacita kedua Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan Indonesia menjadi negara swasembada pangan dalam 4–5 tahun mendatang. SGN optimis bahwa dengan keterlibatan generasi muda melalui program ini, revolusi pertanian modern akan terwujud.

    Inkubator Agripreneur Tebu tidak hanya sekadar program pelatihan, tetapi juga menjadi langkah strategis menciptakan generasi muda yang inovatif dan kompeten di sektor pertanian. Dengan menjadi pionir revolusi pertanian modern, peserta program diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian swasembada gula dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

    "Ini adalah kesempatan emas bagi generasi muda yang ingin membangun masa depan di sektor strategis. Melalui program ini, kami berharap mereka menjadi penggerak utama dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia," tutup Mahmudi.

    Program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan generasi muda dapat menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan bagi tantangan pangan Indonesia.

    (Bayu)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini