• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Ketua DPRD Gunungkidul Serukan Mitigasi Bencana dan Antisipasi Kemacetan Libur Nataru 2024

    Selasa, 17 Desember 2024, Desember 17, 2024 WIB Last Updated 2024-12-17T06:12:08Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Gunungkidul, DIY | Gunungkidul bersiap menyambut lonjakan wisatawan yang akan memadati berbagai destinasi wisata selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Sebagai salah satu destinasi unggulan di DIY, kawasan ini selalu menjadi magnet bagi wisatawan domestik yang ingin menikmati keindahan pantai, suasana alam pedesaan, maupun wisata buatan. 


    Namun, meningkatnya jumlah wisatawan setiap akhir tahun tidak hanya memberikan dampak positif berupa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga memunculkan tantangan besar, mulai dari kemacetan lalu lintas hingga risiko kecelakaan di perjalanan dan lokasi wisata.


    Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, menyoroti pentingnya langkah antisipatif yang harus segera diambil oleh pemerintah daerah. Dalam pernyataannya pada Selasa (17/12/2024), ia menegaskan perlunya mitigasi bencana dan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik guna memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan maupun masyarakat lokal.


    Endang meminta Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam penataan jalur kendaraan wisatawan. Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak rambu lalu lintas dan papan imbauan keselamatan di sepanjang jalur menuju destinasi wisata. “Tingginya volume kendaraan sering kali memicu kemacetan, bahkan rawan kecelakaan. Penataan yang baik dan edukasi kepada wisatawan sangat diperlukan,” ujar Endang.



    Ia juga mengingatkan agar pemerintah menggandeng pihak kepolisian untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, terutama di jalur-jalur utama dan akses menuju destinasi wisata seperti Pantai Baron, Pantai Indrayanti, hingga kawasan wisata buatan seperti Embung Nglanggeran.


    Selain kemacetan, Endang menyoroti tingginya risiko kecelakaan wisatawan di destinasi wisata, terutama di kawasan pantai. Ia mencontohkan insiden wisatawan terseret ombak yang hampir setiap tahun memakan korban jiwa. “Hal ini tidak bisa dibiarkan. Perlu langkah edukasi, pengawasan ketat, dan tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.


    Endang meminta Dinas Pariwisata, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan di destinasi wisata. Pemasangan papan peringatan bahaya, patroli rutin, serta penguatan peran lifeguard harus menjadi prioritas. Ia juga mendorong penggunaan media baliho dan media sosial untuk mengingatkan wisatawan agar selalu mematuhi aturan keselamatan.



    Dalam kesempatan yang sama, Endang menyoroti praktik tidak etis yang kerap dilakukan oleh sebagian pelaku usaha di kawasan wisata, seperti menaikkan harga secara tidak wajar selama musim liburan. “Kami menghimbau para pelaku pariwisata, termasuk UKM dan juru parkir, untuk tidak melakukan ‘aji mumpung’ yang bisa merusak citra pariwisata Gunungkidul. Kita harus menjaga agar wisatawan merasa nyaman dan memiliki kesan positif,” katanya.


    Ia menekankan bahwa keberhasilan pariwisata Gunungkidul tidak hanya diukur dari jumlah kunjungan, tetapi juga dari kualitas layanan yang diberikan kepada wisatawan. Semua pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat, harus bersinergi untuk menciptakan wisata yang berkualitas.


    Endang berharap, dengan langkah-langkah antisipatif yang dilakukan, musim liburan akhir tahun ini dapat menjadi momen yang bermanfaat bagi masyarakat dan wisatawan. “Semoga liburan kali ini tidak hanya memberikan dampak positif secara ekonomi, tetapi juga memberikan pengalaman berwisata yang aman dan nyaman bagi semua,” pungkasnya.


    Dengan kesiapan dan koordinasi yang matang, Kabupaten Gunungkidul diharapkan mampu menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya memikat wisatawan, tetapi juga menjunjung tinggi keamanan, kenyamanan, dan kualitas pelayanan.



    (Bayu)



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini