masukkan script iklan disini
Penggerebekan ini bermula dari kecurigaan warga yang telah mengawasi gerak-gerik keduanya selama lebih dari satu bulan. Menurut keterangan Ashari, pengurus perumahan setempat, warga dan suami RW mulai merasa janggal dengan kehadiran STW yang sering mengunjungi rumah RW saat suaminya pergi bekerja. Setiap kali STW datang, pintu rumah selalu terkunci dari dalam, menimbulkan kecurigaan bahwa ada sesuatu yang tidak wajar terjadi di dalamnya.
Seiring waktu, warga semakin curiga dan mulai melakukan pengawasan lebih ketat. Selama dua minggu terakhir, beberapa warga bahkan secara diam-diam memfoto aktivitas keduanya untuk mengumpulkan bukti. Mereka melihat bahwa STW selalu datang saat pagi dan meninggalkan rumah sebelum siang hari, memastikan agar perbuatannya tak terendus oleh orang lain.
Puncaknya terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 07.30 WIB, ketika STW kembali datang ke rumah RW seperti biasanya. Warga yang sudah siap dengan rencana penggerebekan segera menghubungi H, suami RW, untuk segera pulang ke rumah. Setibanya di lokasi, H yang sudah tersulut emosi langsung mendobrak pintu rumahnya. Saat itulah ia bersama warga mendapati RW dan STW berada di dalam kamar dalam kondisi yang memalukan.
"Kedua pelaku itu tertangkap basah sedang melakukan hubungan intim di dalam kamar," ujar Ashari. Saat digerebek, STW dalam keadaan tanpa celana, sementara RW hanya mengenakan daster dan celana dalam, tampak kaget karena aksinya terbongkar.
Dihadapkan dengan bukti nyata, RW dan STW tak bisa mengelak. Keduanya mengakui telah menjalin hubungan terlarang selama sekitar satu setengah bulan. Selama itu, mereka mengaku telah melakukan hubungan suami istri sebanyak 10 kali di rumah RW, memanfaatkan waktu ketika suaminya pergi bekerja.
Setelah digerebek, warga langsung membawa kedua pelaku ke Polsek Semanu untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus perselingkuhan ini.
Kasus ini pun menjadi perbincangan hangat di kalangan warga sekitar. Banyak yang mengutuk perbuatan RW dan STW yang dianggap mencoreng nilai-nilai moral dan keharmonisan rumah tangga. Sementara itu, suami RW yang merasa dikhianati dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah hukum terhadap istrinya dan selingkuhannya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa perselingkuhan tidak hanya merusak hubungan rumah tangga, tetapi juga bisa menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
(Bayu)