masukkan script iklan disini
Bowo Paripurno menjelaskan bahwa insiden tersebut merupakan kesalahpahaman kecil yang bersifat lokal dan tidak mencerminkan hubungan antara ormas PP dan GRIB secara umum. "Kalau berdasarkan analisa saya, itu hanya sekedar kesalahpahaman yang sifatnya reak kecil di organisasi. Sebenarnya, organisasi itu tujuannya baik, untuk membangun, membesarkan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial," ujar Bowo.
Ia menambahkan bahwa ormas seperti Pemuda Pancasila berkomitmen pada kegiatan yang mendukung pembangunan masyarakat, dan bahwa bentrokan di Blora hanyalah kasus yang terisolasi. Bowo menegaskan bahwa di wilayah Gunungkidul, hubungan antara ormas tetap harmonis dan saling bersinergi untuk mendukung berbagai program hiburan dan sosial bagi masyarakat.
"Dalam kejadian di Blora, itu hanya terjadi di satu daerah dan tidak menyebar. Contohnya, di Gunungkidul, kita aman saja dan selalu berhubungan baik karena kita saling kenal dan bersinergi. Kita ingin membangun bersama, memberikan hiburan kepada masyarakat, dan menjalankan kegiatan sosial," lanjutnya.
Bowo Paripurno juga mengimbau seluruh anggota Pemuda Pancasila untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh insiden tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan mengikuti arahan dari pimpinan organisasi. "Untuk anggota sendiri, saya mohon tetap adem, artinya tidak terpengaruh. Kita punya pimpinan yang bersifat komando, jadi seandainya tidak ada komando, kita tetap jalan seperti biasa," jelasnya.
Dengan klarifikasi ini, Bowo berharap agar kejadian di Blora tidak menimbulkan keresahan lebih lanjut dan mengingatkan semua pihak untuk menyikapi peristiwa tersebut dengan bijak.
( Bayu )