• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Mewujudkan Desa Digital Sehat: Inovasi Internet Sehat di Desa Wareng

    Minggu, 05 Januari 2025, Januari 05, 2025 WIB Last Updated 2025-01-05T10:52:25Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY |
    Desa Wareng, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, menjadi pionir dalam implementasi teknologi Internet Sehat di Indonesia. Desa ini dipilih sebagai pilot project nasional, berkat kolaborasi strategis antara Telkom University, praktisi lokal, dan Kementerian Komunikasi dan Digital RI (KOMDIGI RI). Melalui program Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Dalam Negeri yang digagas Fakultas Informatika, Telkom University, Desa Wareng mengambil langkah besar untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan sehat bagi warganya, Minggu (05/01/2025).

    Program ini memanfaatkan teknologi DNS Trust+ dan Real-Time BlackHole (RTBH) untuk menyaring konten negatif seperti judi online, pornografi, penipuan, dan hoaks. DNS Trust+ mengelola database domain dengan kategori konten negatif, sementara RTBH menggunakan database IP Address yang berfungsi sebagai sistem penyaringan. Perangkat router dan firewall yang dipasang di Desa Wareng disinkronisasi langsung dengan database tersebut, memungkinkan desa untuk memblokir konten berbahaya secara mandiri tanpa harus menunggu aduan ke KOMDIGI RI.

    "Implementasi teknologi ini memberikan Desa Wareng kemampuan untuk bertindak cepat dalam melindungi warganya dari ancaman konten negatif," ujar Ari Wibawa, S.IP., Lurah Kalurahan Wareng. "Kami berharap pendekatan ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia."


    Untuk memastikan teknologi ini diterima dan dimanfaatkan dengan baik, masyarakat Desa Wareng dilibatkan secara aktif melalui sosialisasi dan pelatihan. Program literasi digital menjadi pilar utama, yang bertujuan untuk mendidik warga agar dapat menggunakan internet dengan bijak dan produktif. Generasi muda diajarkan cara memanfaatkan internet untuk pendidikan dan kegiatan produktif lainnya, sementara orang tua diberi pemahaman tentang bahaya konten negatif.

    Muhammad Dzikri Pandu Nareswara, mahasiswa program studi Teknologi Informasi dari Fakultas Informatika, Telkom University, yang terlibat dalam program ini, menyatakan harapannya agar ilmu dan teknologi yang diterapkan di Desa Wareng dapat didistribusikan ke desa-desa lain. "Ilmu yang kami gunakan di sini diharapkan bisa bermanfaat untuk wilayah lain," ujarnya.

    Manfaat utama dari program ini meliputi pengamanan desa secara mandiri, dimana desa dapat memblokir konten berbahaya tanpa proses administratif yang panjang. Warga juga diberi kesempatan untuk melaporkan link negatif yang mengancam lingkungan digital mereka. Dengan demikian, Desa Wareng menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya.


    "Dengan teknologi ini, Desa Wareng tidak hanya melindungi warganya, tetapi juga memperlihatkan bahwa desa dapat menjadi agen perubahan dalam membangun ruang digital yang sehat dan produktif," kata Dr. Sutiyo, S.T., M.Eng, dosen dari Fakultas Informatika, Telkom University.

    Program ini selaras dengan visi pemerintah Indonesia dalam menciptakan ruang digital yang aman, nyaman, dan produktif. Desa Wareng kini menjadi pelopor inovasi teknologi yang mendukung langkah Indonesia menuju negara digital maju. Keberhasilan Desa Wareng diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain, menjadikan seluruh pelosok negeri lebih siap menghadapi tantangan era digital.

    Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Desa Wareng membuktikan bahwa desa-desa di Indonesia bisa menjadi garda terdepan dalam mewujudkan transformasi digital yang sehat dan berkelanjutan.

    (Bayu)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini