• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Pelaku VCS (Video Call Sex) Kian Rame di Medsos Mencari Mangsa

    Senin, 27 Januari 2025, Januari 27, 2025 WIB Last Updated 2025-01-26T18:33:37Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Jakarta | Kemajuan tekhnologi yang kian berkembang pesat bukannya dijadikan ke hal yang positif, melainkan oleh sejumlah orang justru dijadikan peluang untuk mencari banyak korban dengan cara pelaku mengajak calon korbannya untuk VCS melalui HP nya.


    Hal ini selain merugikan banyak laki - laki para penguna medsos, juga dapat merusak moral para kaum remaja sebagai generasi penerus bangsa.


    Pasalnya, banyak jomblo yang memanfaatkan jejaring sosial tersebut untuk kepentingan VCS (Video Call Sex) dengan menyasar para kaum pria yang mengunakan Facebook.


    Seperti yang dialami oleh pemilik akun inisial RJ yang mana ia mengatakan bahwa, saat ini banyak sekali perempuan pengguna Facebook minta pertemanan dan setelah di ijinkan berteman selanjutnya yang bersangkutan ngechet di messenger dan minta uang. Dengan berbagai alasan pelaku terus merayunya agar ditolong diberi uang untuk makan dirinya dan anaknya yang masih kecil.


    Dan karena merasa kasihan terhadap anak yang diposting di DP Akunnya pelaku, selanjutnya pemilik akun inisial RJ memberi uang walau nilainya tidak seberapa. Namun tidak sampai disitu, pelaku justru kembali menekan korban agar mentranfer kembali sejumlah uang ke pada pelaku dengan nilai yang lebih besar dan jika tidak dipenuhi permintaanya justru pelaku tidak segan - segan memaki - maki korbannya.


    "Sekali VCS (Video Call Sex) korban harus bayar uang sesuai yang dimintanya, dan yang lebih miris pelaku mengajak calon korbannya untuk VCS (Video Call Sex) lewat messenger atau WhatsApp dan hal tersebut merupakan jebakan Betmen cara pelaku untuk mendapatkan uang. Apalagi calon korban nya tidak faham apa itu VCS sudah jelas jadi sasaran empuk bagi pelaku VCS." Terang pemilik akun inisial RJ.


    Hal ini tentunya tidak lepas dari tangung jawab pemerintah yang membidangi, karena para pelaku VCS (Video Call Sex) jika dibiarkan berkembang akan berimbas kepada rusaknya moral para generasi muda saat ini dan yang akan mendatang.


    Perlu diketahui bahwa, pelaku VCS (Video Call Sex) dalam melakukan aksinya kerap beralasan untuk beli nasi karena belum makan, dan untuk membayar tempat kos yang sudah bebrapa bulan belum dibayar, jika pelaku VCS (Video Call Sex) belum juga berhasil mendapatkan uang dari calon korban maka strategi terakhir pelaku minta dibantu uang untuk membeli susu anaknya yang masih kecil dan orinisnya dari sekian banyak pelaku alasan yang digunakan rata rata hampir sama bahkan sama persis padahal lain akun.


    Kasus seperti ini terjadi berawal dari pertemanan di Facebook dan berlanjut ke Messenger lalu ke WhatsApp, dan apa yang dilakukan pelaku VCS (Video Call Sex) sudah banyak merugikan orang lain dan hal sepeti ini tidak bisa dibiarkan perlu adanya penanganan khusus dari pemerintah baik APH maupun Kementrian Kominfo.


    Kasus ini terindikasi adanya tindak kejahatan yang mana pelaku VCS dalam melakukan aksinya dg cara memaksa dan jika tidak diberi uang pelaku kerap melontarkan kata kata kasar dan hinaan terhadap korbannya. (SH).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini