• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates


    Proyek Pembangunan Parkir Wisata Nglanggeran Senilai Rp 4,4 Milyar Belum Selesai: Warga dan Wisatawan Resah

    Selasa, 07 Januari 2025, Januari 07, 2025 WIB Last Updated 2025-01-07T10:29:31Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Media DNN - Gunungkidul, DIY |
    Pembangunan proyek parkir wisata di kawasan Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, yang menelan anggaran Rp 4,4 miliar dari Dana Keistimewaan DIY, hingga kini belum juga rampung. Proyek ini menjadi perhatian publik karena molornya penyelesaian yang seharusnya sudah selesai pada akhir tahun 2024.

    Pantauan di lokasi pada awal Januari 2025 menunjukkan bahwa pengerjaan proyek masih terus berlangsung. Beberapa bagian area parkir, termasuk pemasangan paving block dan pembangunan beberapa fasilitas penunjang, belum selesai. Pekerjaan yang masih berlangsung ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Nglanggeran, yang terkenal dengan keindahan Gunung Api Purba.

    Sejumlah pekerja terlihat sibuk mengurus lampu penerangan di area parkir. Namun, ketika dimintai keterangan, mereka mengaku tidak tahu banyak tentang detail proyek tersebut. "Kami hanya mengirim lampu, untuk pekerjanya kami juga tidak tahu," ujar salah satu pekerja yang sedang membawa lampu, Selasa (07/01/2025).


    Ketika dikonfirmasi, pihak pelaksana proyek CV. Cipto Wening tidak memberikan tanggapan, meskipun upaya konfirmasi dilakukan melalui pesan WhatsApp. Hal ini menambah kekecewaan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan proyek.

    Proyek pembangunan parkir ini merupakan bagian dari tahap II pembangunan kawasan wisata Nglanggeran yang dikelola oleh CV. Cipto Wening sebagai pelaksana, CV. Adhikari Cipta Mandiri sebagai pengawas, dan CV. Sarana Reka Mandiri sebagai perencana. Berdasarkan papan proyek, kontrak pekerjaan yang tertanggal 24 Juli 2024 ini seharusnya diselesaikan dalam 132 hari kalender atau sekitar 4,4 bulan.

    Keterlambatan ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pelaku wisata setempat. Banyak yang mempertanyakan efektivitas penggunaan Dana Keistimewaan DIY dalam proyek ini, mengingat pentingnya kawasan Nglanggeran sebagai destinasi wisata unggulan yang menyumbang signifikan bagi perekonomian lokal.


    Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan untuk memastikan kelanjutan proyek ini agar bisa segera diselesaikan. Proyek ini tidak hanya penting untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan wisatawan, tetapi juga menjadi simbol dari kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana keistimewaan oleh pemerintah daerah.

    Sementara itu, wisatawan dan warga setempat berharap proyek ini segera rampung agar kawasan Nglanggeran bisa memberikan pengalaman wisata yang lebih baik dan nyaman. Terlebih, dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata di awal tahun, fasilitas parkir yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran aktivitas pariwisata di daerah tersebut.

    (Bayu)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini