• Label

    Copyright © DETIK NUSANTARA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    KADIN Indonesia Perkuat Ekonomi Syariah: Prof. Dr. Muhammad M Said Resmi Bergabung Dalam Kepengurusan

    Sabtu, 15 Maret 2025, Maret 15, 2025 WIB Last Updated 2025-03-15T05:58:50Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Media DNN - Jakarta | Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama di JCC Cendrawasih Ballroom, Senayan, Jakarta. Jumat (14/3/2025).

    Momentum ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kepengurusan KADIN Indonesia periode 2024-2029, salah satunya dengan pengangkatan Prof. Dr. Muhammad M Said sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ekonomi Mikro dan Makro Syariah.

    Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Menkop UKM Budi Arie Setiadi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta Kepala BGN Dadan Hindayana. 

    Turut hadir pula tokoh senior KADIN, seperti Rosan Roeslani, Aburizal Bakrie, Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya N. Bakrie.

    Selain pengukuhan kepengurusan, KADIN Indonesia bersama Kementerian Koperasi dan UKM juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai pengembangan Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis inklusif.

    Komitmen Prof. Dr. Muhammad M Said dalam Penguatan Ekonomi Syariah.

    Sebagai akademisi dan praktisi ekonomi syariah, Prof. Dr. Muhammad M Said telah aktif dalam berbagai organisasi dan inisiatif strategis. Saat ini, beliau menjabat sebagai Pengurus Bidang Pengembangan Pendidikan dan Riset Ekonomi Syariah, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam (DPP IAEI), Guru Besar Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Ketua Dewan Pembina UMKM Naik Kelas DKI Jakarta dan Anggota Penasehat UMKM Naik Kelas se-Indonesia.

    Sebagai putra daerah dari Bima, Nusa Tenggara Barat, Prof. Muhammad memiliki visi besar untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar utama pembangunan nasional. Dalam wawancara usai pengukuhan, beliau menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk memperkuat sektor ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berdaya saing.

    “Bergabung dengan KADIN Indonesia adalah kesempatan besar untuk mengembangkan konsep ekonomi syariah yang progresif. Saya berkomitmen memperkuat peran ekonomi mikro dan makro syariah, termasuk penguatan UMKM dan industri halal agar dapat bersaing di pasar global,” ujar Prof. Muhammad.

    Fokus pada Pengembangan Ekonomi Syariah di Wilayah Perbatasan
    Sebagai Alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23/2021 LEMHANNAS RI, Prof. Muhammad juga memiliki perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi di wilayah perbatasan yang masih menghadapi berbagai tantangan, seperti ketimpangan infrastruktur, penyelundupan, dan perdagangan manusia.

    Selain itu, wilayah perbatasan sering kali menjadi area rentan terhadap penyebaran ideologi radikalisme. Sebagai Anggota Kelompok Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Prof. Muhammad menekankan bahwa ekonomi syariah dapat menjadi solusi bagi stabilitas sosial dan ekonomi di daerah-daerah rawan.

    “Ketimpangan ekonomi sering kali menjadi celah bagi kelompok ekstremis untuk menyebarkan pengaruhnya. Dengan memperkuat ekonomi berbasis syariah—melalui koperasi, UMKM, dan lembaga keuangan mikro—kita bisa memastikan pertumbuhan berkelanjutan serta memperkuat ketahanan nasional,” jelasnya.

    Inisiatif dan Program Strategis
    Sebagai bagian dari kepengurusan KADIN Indonesia, Prof. Muhammad telah menginisiasi berbagai langkah strategis, antara lain Audiensi dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan, Kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam mengembangkan kebijakan ekonomi mikro berbasis koperasi, Training of Trainers (ToT) bagi perwakilan dari berbagai wilayah perbatasan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan syariah, dan Penelitian dan pengembangan teknologi agriponik di Ciracas, Jakarta Timur, sebagai solusi ketahanan pangan di daerah terpencil.

    Selain itu, Prof. Muhammad juga dipercaya oleh Wakil Ketua Umum KADIN, Edy Suryadi, untuk memimpin sejumlah pertemuan bilateral penting, di antaranya:
    Pertemuan dengan Dewan Perniagaan Usahawan Malaysia (DPUM) di Menara KADIN, Penandatanganan MoU antara perusahaan Malaysia dan Indonesia di Westin Hotel, Jakarta, dan pertemuan strategis dengan Lembaga Amil Zakat di Swiss-Bel Residence untuk memperkuat peran zakat dalam ekonomi syariah.

    Harapan dan Visi ke Depan
    Menanggapi peran barunya di KADIN Indonesia, Prof. Muhammad menegaskan bahwa tanggung jawab ini bukan sekadar jabatan, tetapi amanah besar untuk mewujudkan program kerja yang berdampak luas bagi masyarakat.

    “Pengukuhan ini bukan hanya seremonial, tetapi awal dari kerja nyata. Saya berharap seluruh pengurus KADIN yang telah dikukuhkan dapat bekerja dengan dedikasi penuh, demi kemajuan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

    Di akhir wawancara, Prof. Muhammad menyampaikan harapannya agar seluruh program yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

    “Semoga Allah SWT membimbing setiap langkah kita dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih baik dan berkeadilan,” pungkasnya. (BosBro).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini